> >

Peniliti: Harga Tes PCR Bisa Ditekan Lagi jika Pajak Distribusi Disederhanakan

Politik | 26 Oktober 2021, 19:57 WIB
Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Profesor Amin Soebandrio menilai, harga tes PCR bisa ditekan lagi jika pemerintah memberikan subsidi dan menyederhanakan pajak dalam distribusi terkait alat tes Covid-19. (Sumber: KOMPASTV/Venny Sinuraya)

"Jadi keseimbangan tetap dijaga antara kualitas barang, kualitas jasa pelayanan itu sendiri, laboratorium dan harga yang dibayarkan masyarakat. Karena intinya masyarakat harus mendapatkan harga pemeriksaan yang memadai tanpa harus mengorbankan kualitas," ujarnya.

Tidak ada subsidi

Di kesempatan berbeda, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menilai harga tes PCR sebesar Rp300 ribu sudah termasuk murah jika dibandingkan dengan di negara lain.

Baca Juga: Fadli Zon Minta Harga Dasar Tes PCR Dibuka: Biar Terang Benderang, Pandemi Jangan Jadi Ladang Bisnis

Bahkan, harga Rp300 ribu ini sudah masuk 10 persen kuartal yang paling murah dibandingkan harga PCR di bandara di negara lain.

Untuk itu jugalah pemerintah tidak menerapkan subsidi dalam harga tes PCR yang menjadi syarat perjalanan dalam negeri untuk trasportasi udara.

"Kalau ditanya apakah akan disubsidi? Pemerintah tidak berencana ada menyubsidi karena memang kalau kita lihat harganya itu sudah cukup murah," ujar Menkes saat konferensi pers virtual terkait Evaluasi Program PC-PEN dan Optimalisasi Anggaran Program PEN 2021, Selasa (26/10/2021).

Adapun negara dengan harga tes PCR termurah, sambung Budi Gunadi, yakni India. Hal ini dikarenakan negara tersebut bisa memproduksi alat tes sendiri. 

Baca Juga: 40 Ribu Orang Lebih Teken Petisi Tolak Wajib Tes PCR untuk Naik Pesawat

"Yang paling bawah memang India, India murah sekitar Rp160 ribuan karena memang India, karena produksinya di dalam negeri," ujar Budi Gunadi.

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas.com


TERBARU