> >

Apa Iya Solar Langka? Pertamina Jamin Stok Aman, Masyarakat Diimbau Beli BBM Sesuai Kebutuhan

Berita utama | 19 Oktober 2021, 19:54 WIB
ilustrasi SPBU Pertamina dengan harga BBM Pertalite, Premium, dan Solar. (Sumber: KOMPAS.COM)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Rumor solar langka dijawab oleh Pertamina dengan memastikan bahwa pasokan bahan bakar minyak (BBM) untuk masyarakat hingga saat ini masih aman.

Pjs Senior Vice President Corporate Communications and Investor Relations PT Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, masyarakat tak perlu khawatir soal kebutuhan BBM, baik jenis gas oil (diesel) seperti solar maupun gasoline (bensin).

Hanya saja, Fajriyah menambahkan, pihaknya mencatat ada peningkatan konsumsi di gas oil yang didominasi oleh solar subsidi.

"Sepanjang semester I 2021, (konsumsi solar subsidi) tercatat sebesar 37.813 kiloliter per bulan," ungkap Fajriyah dikutip dari Kompas.com, Selasa (19/10/2021).

Baca Juga: Terjadi Kelangkaan Solar di Sejumlah Wilayah, BPH Migas Diminta Segera Bertindak

"(Jumlah tersebut) terus meningkat hingga mencapai 17 persen pada bulan September atau sekitar 44.439 kiloliter," imbuhnya.

Sedangkan, pada sektor gasoline, BBM jenis Pertamax menjadi yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat selama paruh pertama 2021 dengan rerata mencapai 12.586 kiloliter.

Lebih lanjut, hingga September 2021, angka tersebut dilaporkan mengalami peningkatan sebanyak 49 persen menjadi 18.840 kiloliter.

Kendati demikian, Fajriyah kembali mengimbau kepada masyarakat agar membeli BBM sesuai kebutuhan karena stoknya saat ini masih dalam taraf cukup.

Baca Juga: Warga Riau Antre Beli Solar karena Langka, Menteri ESDM: Saya Enggak Tahu, Apa Bocor?

"Stok untuk produk yang meningkat signifikan yaitu solar mencapai 17 hari dan pertamax mencapai 18 hari," terang Fajriyah.

"Pengiriman dari terminal BBM juga terus dilakukan setiap hari ke seluruh SPBU, dan kilang juga terus berproduksi sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” sambungnya.

Selain itu, khusus untuk solar, Pertamina pun telah melakukan penambahan volume penyalurannya ke beberapa wilayah yang mengalami peningkatan konsumsi secara signifikan.

Daerah-daerah yang dimaksud adalah Sumatera Barat yang mengalami peningkatan konsumsi solar sebesar 10 persen, Riau 15 persen, dan Sumatera Utara 3,5 persen.

"Mengingat solar adalah BBM bersubsidi, kami sangat cermat dalam melakukan penambahan (volume) penyaluran agar tetap bisa tepat sasaran dan tidak disalahgunakan oknum-oknum tertentu,” ujar Fajriyah.

Baca Juga: Proyek Pipa Pertamina Bandung-Cilacap Diduga Ambil Alih Tanah Warga

Kemudian, Pertamina juga diketahui tengah melakukan koordinasi dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).

Fajriyah menjelaska, tujuan dari koordinasi itu adalah untuk mangatur fleksibilitas pengalihan kuota BBM subdisi, dari wilayah dengan realisasi masih di bawah target ke yang berpotensi sebaliknya.

"Alhamdulillah sudah ada persetujuan dari BPH Migas, sehingga pengaturan kuota antar wilayah dapat dilakukan selama tidak melebihi pagu kuota nasional tahun 2021," papar Fajriyah.

Guna memastikan distribusi tersebut berjalan lancar dan aman, lanjut Fajriyah, pihaknya terus meningkatkan pengawasan di lapangan lewat kerja sama dengan aparat penegak hukum.

Di samping itu, Pertamina juga berkoordinasi secara intensif dengan pemerintah daerah dan instansi terkait dalam memberikan sanksi tegas jika ada SPBU yang menyalurkan BBM tidak sesuai dengan ketentuan.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas.com


TERBARU