> >

Menpora Tunjuk Ketua NOC Indonesia Pimpin Tim Investigasi Sanksi WADA

Update | 18 Oktober 2021, 20:17 WIB
Menpora Zainuddin Amali menunjuk Ketua Komite Olimpiade Nasional (NOC) Indonesia Raja Sapta Oktohari untuk memimpin tim akselerasi dan investigasi sanksi WADA. (Sumber: Kemenpora)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali menunjuk Ketua Komite Olimpiade Nasional (NOC) Indonesia Raja Sapta Oktohari sebagai Ketua Tim Akselerasi dan Investigasi terkait sanksi yang dijatuhkan Badan Anti-doping Dunia (WADA) terhadap Lembaga Antidoping Indonesia (LADI).

Dilansir laman resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Senin (18/10/2021), selain menunjuk Raja Sapta Oktohari sebagai ketua tim, Menpora juga mempercayakan Sekjen LADI Dessy Rosmelita untuk membentuk Tim Akselerasi dan Investigasi.

Tim tersebut beranggotakan Sekjen NOC, dua orang dari LADI, serta perwakilan dari cabang-cabang olahraga yang mempunyai banyak agenda event internasional, serta satu dari pemerintah yakni dari Kemenpora.

"Dalam rakor internal pagi ini saya bentuk Tim yang diketuai Pak Okto, dengan dua tugas yakni akselerasi, percepatan komunikasi dengan pihak-pihak terkait terutama WADA guna mempercepat pencabutan sanksi,” jelasnya.

Menpora melanjutkan, tugas kedua adalah melakukan investigasi, guna mencari apa yang sebenarnya terjadi dan apa penyebabnya serta mengambil langkah yang diperlukan.

Baca Juga: Sikapi Sanksi WADA, LADI Sampaikan Permohonan Maaf

"Selanjutnya Tim segera bekerja untuk dua tugas tersebut dan bertanggung jawab langsung kepada saya selaku Menpora, serta saya sudah berkomunikasi dengan Mensesneg menyampaikan langkah-langkah yang kami ambil," tutupnya.

Menurutnya, sanksi WADA terhadap LADI berdampak pada seluruh aktivitas olahraga secara internasional.

Meski demikian, dia yakin tim tersebut akan segera bergerak cepat untuk menyelesaikan masalah ini.

Zainuddin menambahkan, dirinya merasa senang, bangga, dan terharu karena Tim Thomas mampu mengembalikan Piala Thomas setelah penantian selama 19 tahun. Tetapi, dia sedih karena Merah Putih tidak bisa berkibar.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU