> >

Apa Itu Rebo Wekasan di Bulan Safar? Ini Penjelasan dan Asal-usulnya

Peristiwa | 6 Oktober 2021, 06:17 WIB
Ilustrasi Doa (Sumber: Tribunnews)

SOLO, KOMPAS.TV - Apa itu Rebo Wekasan yang jatuh pada hari Rabu (6/10/2021) sebelum memasuki bulan Mauilid atau Mulud atau Rabbiul Awal?

Rebo Wekasan merupakan tradisi ritual yang dilaksanakan pada hari Rabu terakhir di bulan Safar.

Melansir dari Tebuireng Online, tradisi yang telah berlangsung secara turun temurun ini dijumpai di kalangan masyarakat Jawa, Sunda, Madura, dan banyak lainnya.

Mulanya asal-usul tradisi Rebo Wekasan ini dari anjuran Syeikh Ahmad bin Umar Ad-Dairobi (w.1151 H) dalam kitab “Fathul Malik Al-Majid Al-Mu-Allaf Li Naf’il ‘Abid Wa Qam’i Kulli Jabbar ‘Anid atau biasa disebut Mujarrobat ad-Dairobi.

Dalam kitab Al-Jawahir Al-Khams” karya Syeikh Muhammad bin Khathiruddin Al-‘Atthar (w. th 970 H) disebutkan

"Sesungguhnya dalam setiap tahun diturunkan 320.000 bencana (bala) dan semuanya diturunkan pada hari Rabu akhir dari bulan Safar, maka hari itu merupakan hari yang paling berat dalam setahun."

Baca Juga: Cara Salat Hajat Lengkap Niat, Bacaan Latin dan Zikir Agar Keinginan Terkabul

Bentuk ritual dari Rebo Wekasan berupa salat tolak bala dan berdoa dengan doa khusus juga selamatan.

Seperti dikutip dari Tribunnews, Rabu (6/10/2021) salat Rebo Wekasan ini hukumnya tak boleh jika diniatkan sebagai salat Rebo Wekasan secara khusus.

Namun, jika niatnya adalah salat sunnah mutlaq atau salat hajat maka boleh saja.

Musyawarah NU Jawa Tengah tahun 1978 di Magelang silam membahas terkait hukum salat khusus Rebo Wekasan.

Hukumnya adalah haram kecuali jika diniati salat sunnah muthlaqah atau niat salat hajat.

Sementara Muktamar NU ke-25 di Surabaya (Tanggal 20-25 Desember 1971) melarang salat yang tidak ada dasar hukumnya, kecuali diniati salat mutlaq.

Baca Juga: Doa Salat Duha Lengkap Beserta Latin dan Maknanya

 

Penulis : Danang Suryo Editor : Gading-Persada

Sumber : Tebu Ireng/Tribunnews


TERBARU