> >

Laut Jakarta Tercemar Paracetamol, Pemprov Teliti Kandungan Air

Peristiwa | 3 Oktober 2021, 14:02 WIB

KOMPAS.TV - Tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama sejumlah peneliti dari Universitas Brighton Inggris menemukan adanya kandungan parasetamol yang cukup tinggi di dua titik Perairan Teluk Jakarta. Di mana di Muara Sungai Angke, kandungan paracetamol mencapai 610 nanogram per liter. Sementara di Muara Sungai Ciliwung Ancol mencapai 420 nanogram per liter.

Kandungan paracetamol di Teluk Jakarta diduga akibat ekresi dari konsumsi masyarakat yang berlebihan, rumah sakit, dan industri farmasi. Selama ini, parasetamol memang dikenal sebagai obat penurun panas dan dijual bebas di pasaran. Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Science Direct pada Agustus 2021 inipun mengundang kekhawatiran, tentang resiko lingkungan terkait paparan jangka panjang terhadap organisme laut di Teluk Jakarta.

Baca Juga: Peneliti BRIN: Kandungan Paracetamol di Teluk Jakarta Berpotensi Merusak Sistem Reproduksi Kerang

Sorotan publik akan dugaan pencemaran di Teluk Jakarta ini pun pada akhirnya membuat dinas lingkungan hidup DKI Jakarta turun ke lapangan. Petugas mengambil sampel air di dua lokasi, yaitu Perairan Ancol dan Muara Angke.

Meski adanya pencemaran di Teluk Jakarta masih di teliti, namun di lapangan nelayan mengaku kerap menemukan bangkai ikan dan rajungan di perairan tersebut. Selain itu, warna air pun sering berubah menjadi merah dan kecokelatan.

Tentunya, masalah pencemaran lingkungan harus ditanggapi dengan serius. Karena tak sekedar terkait biota laut dan lokasi pencarian ikan nelayan, namun, ikan-ikan hasil tangkapan dari perairan tersebut pun turut dikonsumsi oleh masyarakat.

Video Editor: Laurensius Krisna Galih

Penulis : edika-ipelona

Sumber : Kompas TV


TERBARU