> >

Anak 6 Tahun Buka Pintu Darurat Pesawat Citilink, Ternyata Mustahil Membukanya Saat Terbang

Peristiwa | 28 September 2021, 18:57 WIB
Ilustrasi pintu darurat pesawat Citilink yang penutup tuasnya dibuka anak-anak. (Sumber: tipsmake.com)

PALEMBANG, KOMPAS.TV - Insiden anak membuka pintu darurat pesawat Citilink QQ 944 menyita perhatian banyak orang. Akibat kejadian itu, pesawat melakukan pendaratan darurat di tengah perjalanan.

Pesawat Citilink rute Cengkareng-Batam mendarat darurat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Sumatera Selatan, Senin (27/9/2021), pukul 16.05 WIB.

Penumpang anak itu membuka penutup tuas pintu darurat atau over handle emergency exit, sehingga membuat para kru pesawat kalang kabut.

Salah satu saksi kejadian itu adalah penumpang Citilink bernama Jadi Rajagukguk yang juga menjabat sebagai Ketua Kadin Kota Batam.

Baca Juga: Pesawat Citilink Mendarat Darurat, Ternyata Ada Anak Mencopot Penutup Tuas Pintu Darurat

Jadi menuturkan, pesawat rute Jakarta-Batam itu telah berada di udara setelah satu jam lepas landas dari Bandara Cengkareng.

"Saya duduk di kursi nomor 2C, ketika itu baru sekitar sejam pesawat take off dan saya tertidur. Kemudian saya dikejutkan karena pramugari pada berlarian ke arah pintu emergency," beber Jadi, dikutip dari TribunPalembang.

Ia menyaksikan para pramugari panik berusaha menutup kembali cover tuas pintu darurat yang hampir terbuka.

Diketahui, penutup tuas pintu darurat itu dibuka oleh seorang anak berumur sekitar 6 tahun yang duduk di kursi penumpang di depan pintu darurat.

"Penumpang banyak yang tidur dan pramugari tidak memberitahu kejadian itu, maka tidak ada kepanikan di dalam pesawat," kata Jadi.

Tak lama, pesawat itu mendarat darurat di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang. Menurut Jadi, seluruh penumpang diturunkan di sana.

Para penumpang baru mengetahui kejadian tersebut setelah pesawat mendarat darurat. 

VP Corporate Secretary and CSR PT Citilink Indonesia Diah Suryani menyatakan, pendaratan darurat akibat ada gangguan di dalam kabin.

Diah mengungkapkan, seorang penumpang anak yang berada di seat row 11 tiba-tiba melepas penutup pelindung tuas pintu darurat atau over handle emergency exit.

Baca Juga: Kura-Kura Muncul di Landasan Pesawat, Lintasan Bandara Narita Ditutup dan 5 Penerbangan Delay

Anak itu membuka pelindung tuas pintu darurat pesawat Citilink di luar pengawasan orang tuanya.

Dianggap Mustahil Buka Pintu Pesawat

Sementara itu, mengutip CNTraveler, tuas pintu darurat pesawat memiliki berat sekitar 15 kg. Berat tuas pintu darurat itu berbeda-beda tergantung jenis pesawat dan maskapai. 

Akan tetapi, mustahil secara fisik membuka pintu pesawat di tengah perjalanan. 

Seorang lelaki dewasa di Los Angeles, Amerika Serikat, bahkan cedera karena berusaha membuka paksa pintu pesawat pada 26 Juni 2021.

Mengutip Wired, pintu pesawat mustahil dibuka di tengah penerbangan karena tekanan udara. 

Perlu diketahui, pesawat memiliki mekanisme pemompaan udara untuk menjaga tekanan dalam pesawat, sehingga penumpang dapat bernapas.

Hal ini karena manusia tidak bisa menghirup oksigen yang cukup di ketinggian di atas 18 ribu kaki. Padahal, pesawat bisa terbang di antara 30 ribu hingga 43 ribu kaki.

Bila pesawat tidak memompa udara dan menjaga tekanan di dalam kabin, penumpang akan pingsan dalam waktu satu menit.

Lalu, apa hubungannya tekanan udara dengan pintu pesawat?

Sederhananya, tekanan kabin membuat pintu pesawat tak bisa digerakkan sama sekali.

Menurut Michele Meo, profesor Univeristy of Bath, tekanan udara menahan pintu pesawat dengan kekuatan setara sekitar 500 kg pada tiap 30 centimeter permukaan pintu.

Baca Juga: Oktober Mendatang, Naik Kereta Api dan Pesawat Bisa Tanpa PeduliLindungi

Intinya, penumpang perlu memiliki kekuatan untuk mengangkat barang dengan berat belasan ton.

Pintu pesawat atau pintu darurat pesawat baru dapat dibuka saat pesawat menyentuh tanah atau air. Saat itu, tekanan udara dalam pesawat sudah berkurang.

Meski begitu, bukan mustahil pintu darurat atau jendela darurat pesawat terbuka. Hal ini bisa terjadi saat ada retakan dalam pesawat atau pintu tak berfungsi dengan benar.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/TribunPalembang/CNTraveler/Wired


TERBARU