> >

BPOM RI Sebut Efikasi Vaksin Janssen untuk Semua Varian Covid-19 Sebesar 67,2 Persen

Update corona | 12 September 2021, 10:28 WIB
ILUSTRASI: Vaksin Covid-19 Janssen yang diproduksi Johnson & Johnson. (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menyatakan efikasi vaksin Covid-19 Johnson & Johnson atau Janssen untuk mencegah semua gejala Covid-19 adalah sebesar 67,2 persen.

Sementara efikasi untuk mencegah gejala Covid-19 sedang hingga berat pada subjek di atas 18 tahun adalah sebesar 66,1 persen.

Efikasi adalah tingkat kemanjuran atau kemampuan vaksin dalam memberikan manfaat bagi individu yang divaksinasi.

"Hal ini berdasarkan hasil kajian data studi klinik fase 3 pada 28 hari setelah pelaksanaan vaksinasi," kata Kepala BPOM RI Penny K Lukito dalam konferensi pers secara daring dikutip Minggu (12/9/2021).

Sementara itu, menurut Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Siti Nadia Tarmizi menyatakan vaksin Janssen akan ditujukan bagi masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas.

“Iya. (Vaksin Janssen) ditujukan untuk masyarakat umum usia 18 tahun ke atas,” ujar Nadia, Sabtu (11/9/2021).

Adapun vaksin ini hanya diberikan sekali suntikan atau dosis tunggal sebanyak 0,5 ml secara intramuscular atau injeksi ke dalam otot.

Diberitakan sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menerbitkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk produk vaksin Covid-19 Janssen pada Selasa (7/9/2021).

Baca Juga: Indonesia Terima 500.000 Vaksin Johnson & Johnson, Untuk Masyarakat Umum 18 Tahun Ke Atas

Kemudian, pada Sabtu (11/9/2021) Indonesia menerima vaksin Janssen untuk pertama kalinya. Hal itu disampaikan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dalam konferensi pers kedatangan vaksin tahap 56 dan tahap 57.

"Untuk pertama kalinya kita menerima vaksin Janssen dalam bentuk vaksin jadi berjumlah 500.000 dosis. Atas nama pemerintah Indonesia kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Belanda," ujar Dante.

Vaksin Janssen yang tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta ini merupakan pasokan yang diterima Indonesia dari dukungan kerja sama dengan Belanda.

Vaksin Janssen merupakan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Janssen Pharmaceutical Companies.

Vaksin ini menggunakan platform non-replicating viral vector atau menggunakan vektor adenovirus (Ad26).

Baca Juga: Sudah Diterima Pemerintah, Berikut Fakta-Fakta Vaksin Janssen

Dari sisi keamanan, secara umum pemberian vaksin Janssen diklaim dapat ditoleransi dengan baik.

Kejadian Ikutan Pasca-imunisasi (KIPI) lokal yang umumnya terjadi meliputi nyeri, kemerahan, dan pembengkakan.

Sedangkan KIPI sistemik, secara umum terjadi yaitu:

  • Sakit kepala
  • Rasa lelah (fatique)
  • Nyeri otot (myalgia)
  • Mengantuk
  • Mual (nausea)
  • Muntah
  • Demam (pyxeria)
  • Diare

Vaksin Janssen disimpan pada suhu 2-8 derajat celsius atau dapat juga disimpan pada suhu minus 20 derajat celsius.

Baca Juga: BPOM Resmi Terbitkan Izin Penggunaan Darurat untuk Vaksin Janssen dan Convidecia

Sebagai tambahan informasi, sejak kedatangan vaksin pertama pada Desember tahun lalu, sejauh ini Indonesia telah memiliki total lebih dari 232 juta dosis vaksin, baik dalam bentuk bahan baku (bulk) maupun dosis jadi.

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU