> >

Biaya Membengkak, PKS: Perlu Investigasi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Politik | 11 September 2021, 19:15 WIB
Politikus PKS Mardani Ali Sera. (Sumber: Kompas.com)

Terkait adanya investor baru dari Tiongkok, Mardani menyatakan, tetap perlu dikaji apakah kepentingan Indonesia telah ditempatkan sebagai yang utama.

“Dikaji berbasis nasional interest, kepentingan masyarakat utamanya,” katanya.

Sebelumnya PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyatakan, biaya pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung membengkak 1,9 miliar dollar AS atau Rp27 triliun (kurs Rp14.300).

Sehingga, dana yang diperlukan meningkat, dari 6,07 miliar dollar AS  atau Rp85 triliun menjadi 7,97 miliar dollar AS atau Rp113 triliun.

Baca Juga: Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak Rp27 Triliun, Ini Penyebabnya

Direktur Keuangan KAI Salusra Wijaya menjelaskan, tadinya pembengkakan biaya proyek tersebut diperkirakan mencapai 3,8 miliar dollar AS hingga 4,9 miliar dollar AS.

Kebutuhan penambahan biaya proyek paling banyak terjadi pada biaya konstruksi sekitar 600 juta dollar AS hingga 1,25 miliar dollar AS dan pembebasan lahan sebesar 300 juta dollar AS.

"Ini memang tough sekali, karena jalurnya banyak dan luas. Masalah lahan juga melewati daerah komersial, bahkan ada kawasan industri yang direlokasi dan ini costly sekali untuk penggantiannya," kata Salusra dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (01/09/2021).

 

Penulis : Vidi Batlolone Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU