> >

Kebakaran Lapas Tangerang, Keluarga Korban Berharap Proses Pemulangan Jenazah Tak Dipersulit

Peristiwa | 8 September 2021, 20:40 WIB
RS Polri telah menerima 41 kantong jenazah korban kebakaran Lapas Tangerang. Untuk mempermudah proses identifikasi, RS Polri membuka posko antemortem. Keluarga para korban tewas diharapkan datang ke posko tersebut untuk menyerahkan data-data antemortem para korban. (Sumber: SUBANDI / KOMPAS TV)

Baca Juga: Selain Santunan Rp30 Juta, Menkumham Janji Bantu Pemulasaraan Korban Kebakaran Lapas sampai Selesai

Akibat dari kejadian itu, selain 41 orang dinyatakan meninggal dunia, sejumlah 8 orang mengalami luka berat, dan 72 luka ringan akibat kebakaran di Lapas Tangerang.

Saat ini seluruh jenazah korban kebakaran sudah dibawa petugas kepolisian ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk dilakukan identifikasi.

Demi mempermudah proses identifikasi, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengimbau kepada keluarga korban kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang untuk datang ke pos ante mortem di RS Polri.

Hal ini dilakukan untuk membantu kerja Tim DVI mengidentifikasi indentitas korban kebakaran lapas

“Tim DVI akan mencocokkan data ante mortem dengan data pos mortem, pencocokan itu kemudian melakukan rekonsiliasi, dari hasil rekonsiliasi tersebut dapat teridentifikasi, korban-korban ini sama siapa,” ujar Brigjen Rusdi dalam keterangannya di RS Polri, Rabu (8/9/2021).

“Setelah dipastikan seperti itu, baru tim DVI nanti melalui Rumah Sakit Polri akan menyerahkan jenazah ini kepada keluarganya, itu proses seperti itu,” terangnya.

Merespons adanya pernyataan yang menyebut jenazah korban kebakaran Lapas Tangerang sulit dikenali, Karopenmas meyakini Tim DVI akan dapat mengidentifikasi semua jenazah korban kebakaran Lapas Tangerang.

Baca Juga: RS Polri Terima 41 Kantong Jenazah Korban Kebakaran Lapas Tangerang

“Makanya dari 41 keluarga korban ini diharapkan datang ke pos ante mortem yang telah didirikan di rumah sakit ini, memberikan datanya semua yang 41 itu, seluruhnya memberikan seperti itu,” ujarnya.

“Itu bisa (dikenali), itu proses teknis dari tim DVI, karena sudah memiliki kemampuan dan pengalaman pasti akan bisa diungkap siapa-siapa saja, yang dilakukan identifikasi pada proses tersebut pasti bisa semua,” tegasnya.

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU