> >

Kapan Indonesia Keluar dari Pandemi Covid-19, Ini Kata Para Ilmuwan

Update corona | 1 September 2021, 23:36 WIB
Ilustrasi berhentinya pandemi Covid-19. (Sumber: Pixabay/Fernandozhiminaicela)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Pandemi Covid-19 sudah lebih dari satu tahun ini terjadi di Indonesia dan masih belum diketahui pasti kapan berakhir.

Namun, para ilmuwan memiliki pandangan sendiri dan menyebut bahwa Indonesia bisa segera keluar dari pandemi.

Aliansi Ilmuwan Indonesia Untuk Penyelesaian Pandemi mengemukakan, dibutuhkan satu tahun bagi Indonesia untuk keluar dari masa pandemi.

"Ada tiga fase dalam skenario pascapandemi. Dengan asumsi setiap fase membutuhkan tiga hingga empat bulan, maka dalam setahun Indonesia sudah relatif bebas dari pandemi," kata Anggota Aliansi Ilmuwan Indonesia Untuk Penyelesaian Pandemi Sulfikar Amir, PhD. dalam webinar dan diskusi publik bertajuk ‘Skenario Pasca Pandemi’, Rabu (1/9/2021).

Baca Juga: Ini Upaya Menteri Tenaga Kerja Lindungi Pekerja Migran di Luar Negeri Selama Pandemi Covid-19

Melansir Antara, Sulfikar Amir menjelaskan bahwa pihaknya mengusulkan skenario pascapandemi sebagai jalan keluar dari masa pandemi.

Menurutnya, skenario pascapandemi merupakan kerja kolektif skala nasional yang dilakukan secara bertahap dengan target dan indikator yang jelas, terukur dan obyektif. Ada tiga fase dalam skenario pascapandemi.

Pertama, fase supression dengan target utama menekan angka kasus dan kematian secara drastis dalam tiga hingga empat bulan.

"Fase ini menerapkan strategi pull and push yakni kombinasi pembatasan sosial dan pelacakan secara masif dan terpadu," ungkap ilmuwan dari Nanyang Technological University ini.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Membuat Pekerja Seni Alih Profesi Jadi Kurir

Fase kedua yakni fase stabilization dengan tujuan utama mengendalikan skala penularan pada tingkat tertentu dan mempersiapkan pembukaan aktivitas sosial ekonomi secara parsial, misalnya sekolah dan perkantoran.

"Di fase kedua ditekankan pengembangan teknik pengendalian risiko penularan virus corona khususnya terkait sirkulasi udara yang diterapkan di sektor-sektor berisiko tinggi misal pabrik, restoran dan mal," kata Sulfikar.

Pelibatan komunitas sebagai ujung tombak pelacakan dan isolasi, sebutnya, juga penting dilakukan di fase kedua ini.

Fase ketiga yakni normalization, fase dimana secara keseluruhan pandemi dapat terkendali dan masyarakat sudah bisa hidup secara normal.

Indikator utama fase normalization adalah rerata tes positif di bawah satu persen dan jumlah kasus harian di bawah 1.000.

Baca Juga: Berkat UMKM di Sektor Makanan, Kondisi Ekonomi di Pariaman Pulih dari Tekanan Pandemi Covid-19

Penulis : Gading Persada Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Antara


TERBARU