> >

Tekan Risiko Penularan Covid-19 Saat Pembelajaran Tatap Muka

Sapa indonesia | 31 Agustus 2021, 15:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pembelajaran tatap muka terbatas, digelar secara serentak di 610 sekolah, yang tersebar di 5 Kota Administrasi dan satu Kabupaten di DKI Jakarta, Senin (30/08) kemarin.

Sejumlah orangtua murid antusias untuk mengantar anaknya sampai depan pintu gerbang sekolah.

Pembelajaran tatap muka di Sekolah Dasar Negeri 05 Bukit Duri, Jakarta Selatan, digelar dengan protokol kesehatan yang ketat.

Baca Juga: Tak Terburu-buru Gelar PTM Terbatas, Gubernur Jawa Timur Maksimalkan Persiapan Sekolah

Sejumlah orangtua murid, mengantarkan anak mereka hanya sampai pintu gerbang sekolah.

Proses PTM dilaksanakan dengan dua sesi, dengan masing-masing sesi sebanyak 15 murid, yang terbagi 7 kelas, dengan durasi PTM selama 35 menit.

Sistem pembalajaran dilaksanakan tiga kali dalam seminggu dan dibagi masing-masing kelas.

Pemprov DKI Jakarta menargetkan seluruh sekolah akan dibuka pada awal tahun 2022.

DPR akan mengevaluasi penerapan pembelajaran tatap muka.

Baca Juga: PTM Dimulai, Ganjar Minta Siswa Diantar Jemput Ortu

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco mengataan DPR bersama pemerintah akan memonitor pelaksanaan pembelajaran tatap muka bagi siswa sekolah di sejumlah wilayah.

Pantauan pelaksanaan pembelajaran tatap muka hari pertama, akan menjadi bahan evaluasi, apakah pelaksanaan PTM perlu dilanjutkan. 

Kompas TV bahas lebih lanjut soal resiko penyebaran covid-19 saat pembukaan pembelajaran tatap muka atau PTM.

Simak dialog lengkapnya bersama tiga narasumber, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Pengamat Pendidikan, Indra Charismiadji, dan Tim Advokasi Lapor Covid-19, Yemiko Happy. 

Penulis : Dea-Davina

Sumber : Kompas TV


TERBARU