> >

Indonesia Kembali Terima Jutaan Vaksin Covid-19 Jenis Sinovac dan AstraZeneca

Peristiwa | 30 Agustus 2021, 14:17 WIB
Indonesia kembali kedatangan vaksin Covid-19 di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, dengan menerima dua jenis vaksin, yaitu Sinovac dan AstraZeneca hari ini, Senin (30/8/2021). (Sumber: Dok. KPCPEN)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia kembali kedatangan vaksin Covid-19 di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, dengan menerima dua jenis vaksin, yaitu Sinovac dan AstraZeneca hari ini, Senin (30/8/2021).

Menurut Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, vaksin AstraZeneca yang diterima sebanyak 1.086.000 dosis.

Sementara vaksin Sinovac yang datang sebanyak 5 juta dosis dalam bentuk vaksin jadi dan sejumlah 9,2 juta dosis dalam bentuk bahan baku.

"Alhamdulillah pada hari ini tanggal 30 Agustus 2021 kita telah menerima vaksin Covid-19, ada 2 jenis produksi yang telah datang yaitu dari AstraZeneca sebanyak 1.086.000 dosis serta Sinovac sebanyak 5 juta dosis. Keduanya berupa vaksin jadi," kata Muhadjir Effendy dalam keterangan resmi, Senin (30/8/2021).

Menurut Muhadjir, kedatangan vaksin hari ini merupakan tahap penerimaan ke 43 hingga 45.

Tidak berhenti di hari ini, kata Muhadjir, Indonesia masih akan melanjutkan untuk menerima kedatangan vaksin-vaksin berikutnya.

Baca Juga: Serunya Vaksinasi Bhinneka Tunggal Ika di Yogyakarta Pakai Baju Adat dan Pertunjukan Budaya

"Sedangkan dari vaksin Sinovac masih ada tambahan lagi yaitu 9.200.000 dosis berupa bakalan vaksin atau bulk vaksin. Kehadiran vaksin ini adalah merupakan kedatangan tahap ke 43, 44 dan ke 45 dan masih akan dilanjutkan dengan kedatangan vaksin-vaksin berikutnya," ujar dia.

Selain itu, Muhadjir juga memastikan pemerintah akan terus berupaya keras mendatangkan vaksin Covid-19 guna memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional.

Oleh karena itu, Muhadjir meminta dukungan masyarakat terkait percepatan program vaksinasi Covid-19 di Indonesia.

"Sampai tanggal 26 Agustus 2021 capaian vaksinasi dosis pertama sebesar 28,53 persen sedangkan vaksin dosis kedua sebesar 16,02 persen," ujar Muhadjir.

"Untuk percepatan capaian vaksinasi dibutuhkan kerja sama yang sangat erat, peran serta elemen seluruh bangsa juga sangat diharapkan. Karenanya pemerintah mengajak semua pihak baik itu organisasi-organisasi sosial kemasyarakatan, para tokoh-tokoh keagamaan dan masyarakat, para swasta, pelaku usaha, organisasi-organisasi swadaya masyarakat dan volunteer untuk saling terus bahu membahu bekerja sama untuk demi susksesnya vaksinasi nasional ini," kata Muhadjir.

Mantan Mendikbud itu lantas berbicara mengenai hidup berdampingan dengan Covid-19.

Dalam penjelasannya, Muhadjir menyebut akhir pandemi Covid-19 ini belum bisa diprediksi.

"Kita berhadapan dengan suatu kenyataan bahwa suka tidak suka, mau tidak mau, kita akan berdampingan dengan Covid-19 dalam jangka waktu yang belum bisa kita pastikan akan berakhir," ujarnya.

Oleh sebab itu, kata Muhadjir perlu kerja sama yang terus diperketat dan dipererat seluruh elemen bangsa dengan menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: JK Nilai Lambannya Vaksinasi Covid-19 Disebabkan Sistem Pendaftaran yang Rumit dan Kurangnya Nakes

Tak lupa juga, lanjut Muhadjir untuk terus memanfaatkan semua kemampuan, termasuk teknologi guna mempercepat pemulihan di bidang kesehatan, pemulihan di bidang ekonomi terutama di bidang produktivitas serta mengakhiri pandemi ini.

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU