> >

Nggak Main-main, BMKG Minta Hal Ini ke Layanan Angkutan Pelayaran: Jangan Sepelekan Informasi Cuaca!

Peristiwa | 19 Agustus 2021, 13:23 WIB
Ilustrasi kapal nelayan saat menerjang gelombang tinggi di perairan Indonesia. (Sumber: Tribunnews)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia adalah negara kepulauan dan memiliki banyak sekali pelabuhan dan dermaga yang melayani angkutan penyeberangan.

Dari itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta penyedia layanan angkutan penyeberangan tidak menyepelekan informasi cuaca yang rutin dikeluarkan BMKG. 

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, prakiraan cuaca rutin tersebut sebagai langkah mitigasi dan antisipasi keselamatan transportasi, khususnya pelayaran.

"Hampir 65 persen wilayah Indonesia merupakan perairan, maka informasi cuaca laut sangat krusial dalam menciptakan keselamatan transportasi di titik-titik penyeberangan," kata Dwikorita dalam keterangan tertulis di Surabaya, Kamis (19/8/2021).

Dwikorita berharap dukungan informasi iklim dan cuaca yang dikeluarkan BMKG dapat dimanfaatkan dengan baik.

Pasalnya, hal itu untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan transportasi.

BMKG ingin informasi cuaca dan iklim yang dikeluarkan tidak hanya dimengerti dan dipahami, namun juga dapat dipatuhi.

"Jadi para operator dan penyedia layanan penyeberangan tahu kapan harus jalan, kapan harus berhenti. Dengan begitu, kemungkinan jatuhnya korban dan kerugian lainnya dapat diminimalisir," tegasnya.

Baca Juga: Gelombang Tinggi 6 Meter Rusak Perahu Nelayan di Pantai Ujung Genteng

Lebih lanjut, Dwikorita menjelaskan bahwa kondisi cuaca sangat berpengaruh terhadap kelancaran dan keamanan transportasi penyeberangan laut.

Terlebih, lanjutnya, saat ini Indonesia dan negara-negara di dunia tengah menghadapi perubahan iklim yang memicu pergeseran pola musim dan suhu udara.

Hal tersebut mengakibatkan peningkatan frekuensi dan intensitas bencana hidrometeorologi.

Kemungkinan hujan, badai, angin, dan gelombang tinggi sangat besar terjadi selama perjalanan.

“Perubahan cuaca berlangsung sangat cepat dan tidak menentu yang dipengaruhi banyak faktor. Karenanya, kami juga terus berupaya meningkatkan, kecepatan, ketepatan, dan akurasi dalam prakiraan cuaca hingga skala tapak," terangnya.

"Untuk itu, pada tahun 2018 dan 2019 BMKG memasang HF Radar yg berfungsi mendeteksi kecepatan dan arah arus, serta tinggi gelombang dan tsunami secara real time di Selat Bali dan Selat Sunda," tambah Dwikorita.

Terkait peningkatan keselamatan transportasi, Dwikorita mengatakan, BMKG terus menyisir berbagai persoalan yang dihadapi penyedia layanan angkutan penyeberangan dan pemangku kepentingan guna meningkatkan keselamatan transportasi penyeberangan.

Baca Juga: Gelombang Tinggi Rusak Puluhan Perahu Dan Fasilitas Umum

Sementara itu, dalam arahannya Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan sinergi antara Kementerian Perhubungan dan BMKG sangat penting untuk menjaga keselamatan dalam transportasi.

Informasi cuaca dan berbagai instrumen pendukungnya dipandang mampu menjaga keselamatan khususnya pada sektor angkutan penyeberangan.

"Ini agar zero victim. Pemahaman BMKG dan para stakeholder harus ada," jelasnya dilansir dari ANTARA, Kamis.

Budi Karya menyebut dukungan informasi dari BMKG terkait kondisi iklim dan cuaca sangat penting perannya dalam transportasi. "Ini tidak hanya dirasa moda pelayaran dan penerbangan tapi semua moda," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Budi Karya meminta BMKG untuk memasang dan menambah peralatan observasi cuaca maritim pada pelabuhan penyeberangan terutama jalur penyeberangan yang padat (AWS dan HF Radar).

Budi juga meminta BMKG mengintegrasikan data cuaca dengan layanan lain seperti peta pelayaran digital (electronic navigational chart).

"Mohon kepada BMKG bisa menempatkan personel di pelabuhan-pelabuhan yang padat aktivitas," kata Budi Karya.

Selain itu, Budi Karya juga meminta BMKG mempercepat arus informasi dan dapat menyosialisasikan kepada stakeholder pelabuhan penyeberangan mengenai informasi cuaca dan iklim.

"Termasuk, memberikan pelatihan pada PIC pelabuhan penyeberangan dalam membaca data parameter cuaca," pungkasnya.

Baca Juga: Prakiraan BMKG Cuaca DKI Jakarta 19 Agustus 2021: Peringatan Dini Hujan Petir di Dua Lokasi

Penulis : Hedi Basri Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU