> >

Awas! Jarang Bersihkan Sisir, Siap-siap Kulit Kepala dan Rambut Bakal Rusak

Kesehatan | 15 Agustus 2021, 08:00 WIB
Ilustrasi kerusakan rambut karena penggunaan sisir yang tidak tepat. (Sumber: kompas.com)

SOLO, KOMPAS.TV- Masalah sepele namun jika dilupakan akan mengancam kesehatan kita, khususnya di daerah kepala. 

Ya, rajin-rajinlah membersihkan sisir. Sebab, jika hal itu tak dilakukan, siap-siap saja kulit kepala dan rambut Anda bakal rusak. 

Pakar dermatologi di University of Alabama School of Medicine, Corey L. Hartman seperti dikutip dari Livestrong, menjelaskan, kala Anda menyisir rambut, apa pun yang ada di helaian rambut menempel pada sisir seperti residu produk rambut, lemak, keringat, serpihan kulit mati dari kulit kepala dan debu.

Sebaliknya, setiap kali menyisir, segudang kotoran ini pindah kembali ke rambut Anda.

Baca Juga: Rambut Gibran jadi Putih Mirip Ganjar, Intip Instagramnya

Menurut Hartman, penumpukan minyak pada kulit kepala dan menempel di rambut membuat kulit kepala Anda lebih berminyak, yang dapat memicu pertumbuhan berlebih dari jamur Malassezia.

"Jamur dapat menyebabkan dermatitis seboroik, atau ketombe, suatu kondisi peradangan yang mengakibatkan ruam berminyak, gatal, dan bersisik di kulit kepala," tutur Hartman.

Terlebih lagi, ungkapnya, bila ada tekstur rambut yang membuatnya sulit untuk keramas setiap hari, dan ini ternyata berisiko lebih tinggi terkena dermatitis seboroik karena kulit kepala  cenderung lebih berminyak.

Baca Juga: Kevin Aprilio Ungkap Biaya Transplantasi Rambut di Turki, Nggak Begitu Mahal

"Masalah lainnya bila Anda malas mencuci sisir, rambut rontok. Dermatitis seboroik sering terasa gatal, dan menggaruk kulit kepala Anda dapat menyebabkan rambut Anda patah," imbuh dia. 

Ditambah lagi, kulit kepala yang meradang tidak bisa menghasilkan rambut normal.

Sebuah studi PLOS One Mei 2019 menunjukkan Malassezia berhubungan dengan kerontokan rambut.

Selain itu, menurut studi dari University of Central Florida College of Medicine, menggaruk kepala juga dapat menyebabkan jaringan parut, merusak folikel rambut, menghambat pertumbuhan rambut dan menyebabkan kerontokan, 

"Kabar baiknya, kerontokan ini biasanya bersifat sementara. Setelah Anda mengatasi dermatitis seboroik, helai rambut Anda akan tumbuh kembali," sebut studi tersebut. 

Penulis : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU