> >

Gubernur Anies Pastikan Data Kematian akibat Covid-19 di Jakarta Disampaikan Transparan

Berita utama | 13 Agustus 2021, 15:22 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) saat meninjau tempat pemakaman jenazah pasien kasus Covid-19 di Rorotan, Cilincing Jakarta Utara. (Sumber: Twitter @aniesbaswedan)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan data kematian akibat virus Covid-19 dan data pemakaman protokol Covid-19 disampaikan secara transparan. 

Anies menekankan bahwa pihaknya tidak pernah mengurangi atau mengubah data, 

“Terkait kematian. Kami di DKI Jakarta tidak pernah mengurangi atau mengubah data-data. Kematian selama pandemi selalu dilaporkan apa adanya,” kata Anies dalam unggahan melalui Instagramnya, @aniesbaswedan, Jumat (13/8/2021). 

Baik berdasarkan kriteria dari organisasi kesehatan dunia (WHO) maupun kriteria Kementerian Kesehatan, Anies mengatakan, pihaknya selalu mencatat dan melaporkan data kematian apa adanya.

Baca Juga: Survei Charta Politika: Ganjar Peringkat Pertama di Atas Prabowo, Anies Ketiga

Menurut Anies, sejak awal pandemi, ketika masih ada keterbatasan kewenangan dan kapasitas testing, pihaknya sudah menggunakan data pelayanan pemakanan agar bisa mendeteksi wabah sudah masuk ke Jakarta. 

“Prinsip kami di DKI Jakarta dalam menangani semua masalah, termasuk Covid-19, menggunakan ilmu pengetahuan, menggunakan data yang benar dan akurat, serta transparansi data,” tulisnya. 

Pada unggahan tersebut, Anies juga menuliskan mengenai penamaan blok pemakaman di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan, Jakarta Utara.

Blok pemakaman yang meninggal akibat Covid-19 dan beragama Islam dinamakan Blok Makam Syuhada. 

"Bagi warga yang beragama Kristen dan Katolik, kami konsultasikan dengan FKUB yang mewakili unsur Kristen dan Katolik. Mereka menyampaikan nama: Santo Yosef dari Arimatea," kata Anies.

Penulis : Hasya Nindita Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU