> >

Dua Remaja Pembobol Situs Setkab Punya Peran Berbeda dan Berpengalaman Bobol 650 Website

Peristiwa | 9 Agustus 2021, 17:55 WIB
Ilustrasi peretasan situs Setkab. (Sumber: Istockphoto/Xijian)

PADANG, KOMPAS.TV - Dua remaja asal Sumatera Barat yang meretas situs Sekretariat Kabinet, setkab.go.id, berinisial BS alias ZYY (18) dan MLA (17) masing-masing memiliki peran dalam pembobolan ini. 

Kedua remaja itu ditangkap oleh Tim Siber Bareskrim Polri dengan bantuan tim Finder Direct Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumbar. 

Mereka tertangkap di lokasi dan waktu yang berbeda di Sumbar. BS tertangkap di Tabing Banda Gadang, Nanggalo, Padang pada Rabu (4/8/2021).

Baca Juga: Situs Setkab Diretas, Ada Tulisan Padang Blackhat, Siapa Mereka?

Sementara, MLA (17) tertangkap di Sungai Rumbai, Dharmasraya, Jumat (6/8/2021). Dari tangan kedua pelaku, polisi menyita barang bukti, berupa empat ponsel dan dua laptop.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, kedua pelaku berbagi tugas untuk membobol keamanan situs Sekretariat Kabinet.

"BS alias ZYY (18) diduga sebagai orang yang berperan melakukan bypass directory home agar tembus domain utama situs setkab.go.id," kata Satake, Senin (9/8/2021), dilansir dari Kompas.com.

Sedangkan, MLA diduga berperan sebagai pembobol sub domain PPID situs setkab.go.id dan mengubah index PPID atau halaman utama. 

"Perannya berbeda-beda. BS terlebih dahulu masuk ke domain utama dan MLA ke sub domain," jelas Satake. 

Setelah membobol, keduanya mengunggah tulisan beserta gambar berisi protes pada pemerintah.

Ketika diretas, laman itu menampilkan layar hitam dengan foto seorang pelajar demonstran bernama Luthfi Alfiandi yang membawa bendera Merah Putih. 

Baca Juga: Polisi Dalami Motif Terduga Pelaku Peretas Situs Setkab

Di bawah gambar itu tertulis keterangan, "Padang Blackhat ll Anon Illusion Team Pwned By Zyy Ft Luthfifake".

"Kekacauan Dimana Mana, Indonesia Sedang Tidak Baik Baik Saja. Rakyat Harus Dirumah Tanpa Ada Dispensasi dan Kompensasi Apapun Yang Membuat Rakyat Idonesia Merasa Stress Dan Depresi. Penguasa Menikmati Dunia nya Sendiri Dengan Gaji Yang Mengalir Tiap Hari. Dimana Keadilan Di Negara Ini?"

"Pancasila! 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2 Sampai 5 Tidak Ada Perubahan Padang Blackhat," demikian tertulis dalam laman Setkab usai peretasan.

Pihak Setkab pun melakukan takedown situs mereka untuk sementara. Hingga Senin (9/8/2021) situs tersebut masih belum bisa dibuka. 

Situs itu menampilkan penjelasan, "Kami akan segera kembali. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Saat ini kami sedang melakukan update sistem".

Berdasarkan informasi dari kepolisian, BS sudah meretas 650 website dalam maupun luar negeri. 

Atas perbuatannya, kedua remaja ini diancam Pasal 46 ayat (1) ayat (2) dan ayat (3) Jo Pasal 30 ayat (1) ayat (2) ayat (3), Pasal 48 ayat (1) Jo Pasal 32 ayat (1), Pasal 49 Jo Pasal 33 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. 

Baca Juga: Akun Twitternya Diretas, Rachland: Ada yang Tak Suka Saya Kritik Pemerintah, Terutama Jokowi

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Purwanto

Sumber : Kompascom


TERBARU