> >

Tidak Punya Alatnya, Berikut Cara Mendeteksi Saturasi Oksigen dengan Hitungan Napas

Kesehatan | 7 Agustus 2021, 16:13 WIB
Ilustrasi saturasi oksigen dengan menggunakan oxymeter. (Sumber: Shutterstock)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) melaporkan, sekitar 31-40 persen pasien Covid-19 mengeluhkan sesak napas.

Kondisi sesak napas menyebabkan pasien sulit bernapas sehingga membuat mereka terengah-engah.

Lalu bagaimana mengetahui saturasi oksigen dalam tubuh? 

Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Prikasih, dr. Gia Pratama, menyebut ciri pasien dengan keluhan saturasi oksigen rendah adalah dadanya mungkin terasa terlalu sesak.

Menarik atau menghembuskan napas sepenuhnya.

Orang yang mengalami kondisi saturasi oksigen kurang, setiap napas pendek saja membutuhkan usaha yang lebih besar dan terengah-engah.

Rasanya seperti bernapas melalui sedotan.

Menurut dr. Gia, daya tampung dan kapasitas paru-paru bagus, besar, bisa memuat berliter-liter udara masuk. "Tapi kalau paru-parunya (terkena Covid-19), boro-boro berliter-liter, baru sekian ratus mililiter juga sudah butuh napas lagi, makanya jumlah napasnya jadi tinggi," jelasnya dilansir dari ANTARA, Sabtu (7/8/2021).

"Napasnya pendek-pendek, apalagi kalau jumlah napasnya di atas 24 kali mulai cek ada apa di paru-parunya," sambung dr. Gia.

Sementara bila pasien memiliki oximeter, pastikan angka saturasi oksigennya tidak kurang dari 94 persen.

Penulis : Hedi Basri Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Ant


TERBARU