> >

Viral Perasa Vanila dari Dubur Berang-Berang, Benarkah? Ini Faktanya

Viral | 4 Agustus 2021, 09:32 WIB
Ilustrasi berang-berang. (Sumber: Unsplash/Niklas Hamann)

Mengutip dari National Geographic, Administrasi Makanan dan Obat Amerika Serikat telah mencatat bahwa castoreum sebagai adiktif dan dianggap aman untuk dikonsumsi.

Bahkan, menurut sebuat studi tahun 2007 di International Journal of Toxicology, produsen telah menggunakan castoreum secara ekstensif dalam parfum dan makanan selama sekitar 80 tahun.

Sayangnya, permintaan castoreum yang sangat tinggi membuat populasi berang-berang di dunia sempat hampir punah. Sebab, berang-berang dibunuh untuk mengekstrak castoreum untuk menggantikan vanila yang asli.

Beruntung, ahli kimia Jerman  Robert Chilcott dari University of Hertfordshire Menemukan bahwa vanilin (salah satu bahan kimia yang bertanggung jawab atas rasa vanila) dapat diekstrak dari tumbuhan konifer sederhana yang membuat perburuan berang-berang menjadi berkurang.

Baca Juga: Bisnis Ternak Burung Murai, Primadona Para Pencinta Burung

Chilcott juga mengungkapkan bahwa vanilin sintetis ini kini menyumbang sekitar 94 persen dari semua perasa vanila yang digunakan dalam industri makanan, sementara enam persen sisanya menggunakan ekstrak vanila alami.

Sementara penggunaan aroma vanila dari castoreum berang-berang kini hanya terbatas pada makanan dan minuman yang mewah, salah satunya Baverhojt, minuman Swedia yang memiliki kantung kastor penuh dan dimasukkan ke dalam botol.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Metro/National Geographic


TERBARU