> >

Luhut Sebut Kematian Covid-19 Banyak Terjadi karena Isolasi Mandiri, 4 Daerah Butuh Perhatian Khusus

Berita utama | 2 Agustus 2021, 20:17 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Sumber: Instagram @luhut.pandjaitan)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, angka kematian Covid-19 naik di sejumlah daerah karena isolasi mandiri. Sejumlah daerah akan mendapat perhatian khusus selama perpanjangan PPKM Level 4.

Secara keseluruhan, Menko Marves Luhut Pandjaitan menyebut, penerapan PPKM Level 4 sejauh ini telah membawa sedikit perbaikan.

“Kita melihat angka rata-rata penurunannya sudah 50%. Ini memberi harapan bagus. Tapi kita harus tetap hati-hati karena menghadapi varian Delta,” ujar Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (2/8/2021).

Baca Juga: PPKM Level 4 Jawa-Bali Diperpanjang, Presiden Jokowi: Sudah Mulai Ada Perbaikan, Terus Waspada

Sejumlah kabupaten/kota di Jawa-Bali mengalami perubahan status PPKM. Sejumlah 12 kabupaten/kota berubah status menjadi PPKM Level 3 dan 1 kabupaten akan menerapakan PPKM Level 2.

“Ada beberapa kabupaten/kota kembali masuk PPKM Level 4, bukan karena peningkatan kasus, tapi karena peningkatan angka kematian,” beber Luhut.

Luhut mengatakan, ada empat daerah yang membutuhkan perhatian khusus, yaitu Bali, Malang Raya, DI Yogyakarta, dan Solo Raya. 

“Ada beberapa daerah yang membutuhkan perhatian khusus karena masih tinggi jumlah kasus terkonfirmasi, positvity rate dan jumlah kematian warganya,” jelas Luhut.

Meski begitu, Luhut optimistis akan ada perbaikan lebih lanjut di daerah-daerah tersebut.

“Tapi, semua daerah sudah kami tangani. Kita mestinya melihat minggu ini akan membaik. Tadi angka sedikit membaik,” ucapnya.

Menurut Luhut, peningkatan kematian Covid-19 belakangan akibat banyak pasien yang lebih memilih isolasi mandiri.

“Hal ini karena masih banyaknya masyarakat yang melakukan isolasi mandiri, sehingga terlambat dilakukan perawatan intensif di rumah sakit, yang akibatnya melakukan kematian karena saturasi oksigen mereka rata-rata di bawah 90,” ungkap Luhut.

Baca Juga: Tren Penurunan Kasus Covid-19, Keterisian Tempat Tidur RS Covid-19 di Jakarta Jadi 56%, ICU 79%

Pihaknya pun membentuk satuan tugas untuk menurunkan kasus kematian Covid-19.

“Pemerintah telah melakukan berbagai intervensi untuk menurunkan kasus kematian ini. Misalnya, kami bentuk satuan tugas untuk menjemput pasien positif ke tempat isolasi terpusat,” kata Luhut.

Sebelumnya,  Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, pemerintah memperpanjang penerapan PPKM Level 4 di beberapa kabupaten/kota di pulau Jawa pada 3 Agustus hingga 9 Agustus 2021.

“Dengan mempertimbangkan perkembangan beberapa indikator kasus dalam minggu ini, pemerintah memutuskan untuk melanjutkan penerapan PPKM Level 4 dari tanggal 3 sampai 9 Agustus 2021 di beberapa kabupaten/kota tertentu,” ujar Jokowi dalam konferensi pers daring, Senin (2/8/2021).

Jokowi menyebut, PPKM level 4 telah menurunkan kasus harian Covid-19 hingga menambah angka kesembuhan pasien.

“PPKM level 4 yang diberlakukan pada 26 Juli sampai dengan 2 Agustus kemarin telah membawa perbaikan di skala nasional dibandingkan sebelumnya, baik dalam konfirmasi kasus harian, tingkat kasus aktif, tingkat kesembuhan dan persentase BOR,” beber Jokowi.

Menurut Jokowi, penerapan PPKM level 4 di kabupaten/kota di Pulau Jawa itu akan berjalan dengan penyesuaian pembatasan pergerakan sesuai kondisi masing-masing daerah.

Baca Juga: Pekerja di 156 Wilayah yang Masuk PPKM Level 3 dan 4 Dapat BSU Rp 1 Juta, Ini Daftar Wilayahnya

 

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU