> >

Penelitian Media Asing Tempatkan Indonesia di Peringkat Paling Bawah untuk Ketahanan Covid-19

Politik | 1 Agustus 2021, 07:13 WIB
Ilustrasi Ruang Isolasi bagi pasien Covid-19 (Sumber: Istimewa)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Indonesia berada di posisi 53 dari 53 negara dalam sebuah penelitian ketahanan Covid-19 yang dilakukan media asing, Bloomberg.

Dalam laporan yang diliris Rabu (28/7/2021), Indonesia mendapat skor 40,2 dan membuat Indonesia berada posisi paling bawah. Skor tersebut membuat Indonesia turun empat peringkat dari penelitian sebelumnya.

Empat negara yang menemani Indonesia di posisi bawah yakni Malaysia di peringkat 52 dengan skor 42,5, Afrika Selatan di posisi 51 dengan skor 43,9.

Baca Juga: Riset Bloomberg: Indonesia Butuh 10 Tahun Lebih untuk Atasi Pandemi Covid-19

Kemudian Argentina skor 44,2 di posisi 50 dan Filipina di posisi 49 skor 45,5.

Sedangkan tiga negara yang berada pada peringkat pertama dengan tingkat ketahanan terbaik terhadap Covid-19 adalah Norwegia, Swiss, dan Selandia Baru.

Ada sejumlah indikator yang digunakan Bloomberg dalam menyusun peringkat ketahanan Covid-19 di 53 negara.

Mulai dari kualitas fasilitas kesehatan, cakupan vaksinasi, kematian, proses perjalanan, hingga pelonggaran perbatasan.

Baca Juga: Indonesia Disebut Bebas Covid-19 10 Tahun Lagi, Moeldoko: Suruh Belajar Sini Dululah Bloomberg Itu

Indonesia mendapat skor rendah dalam setiap indikator tersebut.

Bloomberg menyebut tingkat keketatan soal pembatasan wilayah atau lockdown 69. Nilai ini terbilang lebih baik jika dibandingkan dengan Malaysia yang mendapat 81.

Sementara, kapasitas penerbangan juga terdampak sehingga turun hingga 56,8 persen.

Baca Juga: Penelitian Sebut Orang Dengan Gangguan Jiwa Lebih Berisiko Meninggal Akibat Covid-19

Angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia disebut Bloomberg sangat tinggi yaitu lebih dari 1.300 orang dalam sehari. Kemudian rendahnya vaksinasi di Indonesia yaitu 11,9 persen dari total penduduk.

"Lebih dari 1.300 orang sekarang meninggal setiap hari dan pasokan suntikan (vaksin) tidak memenuhi kebutuhan populasi yang besar," tulis laporan Bloomberg.

Masalah kematian dan minimnya vaksinasi juga dialami oleh negara berperingkat rendah lainnya seperti Bangladesh, Filipina, dan Malaysia.

Bloomberg menemukan adanya kesenjangan akses vaksinasi antara negara kaya dan miskin di dunia, seperti yang dikhawatirkan Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus tentang “bencana kegagalan moral” untuk akses vaksinasi Covid-19 bagi setiap orang.

Baca Juga: Luhut Ungkap Perintah Jokowi: Kami Diminta Mati-matian Tekan Angka Kematian Covid-19

Negara di peringkat pertama dengan tingkat ketahanan terbaik terhadap Covid-19 adalah Norwegia yang naik 10 peringkat dari ranking sebelumnya dengan skor 77,2.

Dalam laporan itu, Norwegia disebut telah melakukan vaksinasi sebesar 48 persen dari total populasinya.

Angka kematian akibat Covid-19 cukup rendah. Dengan kondisi ini, Norwegia dinilai siap membuka kembali perbatasannya.

Sedangkan peringkat kedua di tempat Swiss dengan skor ketahanan terhadap Covid-19 75,4. Kemudian disusul Selandia Baru dengan skor 75,2.

Baca Juga: Jokowi: Kita Tak Bisa Lockdown, Semi Saja Sudah Menjerit

Penelitian peringkat ketahanan Covid-19 di 53 negara disusun Bloomberg untuk menggambarkan wilayah yang memiliki penanganan paling efektif meski ada gangguan sosial dan ekonomi.

Bloomberg menegaskan, peringkat ini bukanlah keputusan final karena ketidaksempurnaan data virus dan vaksin, serta laju cepat krisis ini.

Peringkat tersebut akan terus berubah setiap bulannya seiring perkembangan data yang diperoleh Bloomberg.

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU