> >

Kabar Baik, Kasus Aktif Covid-19 di 4 Provinsi PPKM Jawa Bali Menurun

Update corona | 28 Juli 2021, 22:52 WIB
Tenaga kesehatan memeriksa kondisi pasien di ruang isolasi dalam simulasi penanganan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Lavalette, Malang, Jawa Timur, Jumat (13/3/2020). (Sumber: Kompas TV/Ant/Ari Bowo Sucipto)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali menunjukkan hasil positif.

Satgas Covid-19 mencatat adanya tren penurunan kasus aktif Covid-19 di empat provinsi. Itu antara lain di Jakarta, Jawa Barat, Banten dan Jawa Timur.

Sementera untuk daerah Jawa Tengah, Yogyakarta dan Bali masih terlihat sedikit kenaikan.

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah, menjelaskan daerah yang menunjukkan penurunan kasus aktif yang cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir adalah DKI Jakarta.

Baca Juga: Rekor! 47.128 Pasien Corona Sembuh Dalam Sehari

Menurut Dewi kasus aktif di Jakarta saat ini sudah di bawah 60 ribu. Sebelumnya, kasus aktif di daerah yang dipimpin Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria ini sempat menyentuh angka 100 ribu.

Selain tren penurunan kasus aktif, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah dan Jawa Timur juga sudah menurun.

"Kecuali Bali dan Yogjakarta belum turun, ini yang harus didorong," ucapnya.

Baca Juga: Hingga Kini, Polri Sudah Tetapkan 37 Tersangka Kasus Penimbunan Obat Covid-19 dan Tabung Oksigen

Lebih lanjut, Dewi mengatakan, strategi dan intervensi yang dilakukan di level terkecil melalui kinerja posko dan pembatasan mobilitas masyarakat berdampak pada penurunan kasus.

"Tetapi ini butuh kerja sama seluruh pihak," ujarnya.

Tren Penurunan Nasional

Dalam sepekan ini, tren penurunan kasus Covid-19 juga terjadi secara nasional.

Baca Juga: Kenaikan Angka Kematian Corona Indonesia Jadi Sorotan Satgas Covid-19

Satgas mencatat, kasus Covid-19 secara nasional turun sebesar 17 persen dibandingkan minggu sebelumnya.

Namun kasus kematian akibat Covid-19 secara harian masih mengkhawatirkan.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes sekaligus Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan kasus kematian pada pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tercatat meningkat sebesar 36 persen.

Nadia mengatakan, adanya kenaikan kasus kematian akibat Covid-19 ini akan menjadi evaluasi bagi pemerintah.

Baca Juga: Wagub DKI Jakarta Klaim PPKM Darurat Efektif Tekan Kasus Covid-19

“Dalam menentukan upaya-upaya perbaikan untuk dapat menyelamatkan setiap pasien yang ada di rumah sakit, maupun yang saat ini menjalani isolasi mandiri maupun isolasi terpusat,” ujar Nadia.

Di sisi lain, sejak pemerintah memberlakukan kebijakan PPKM darurat hingga saat ini ada peningkatan testing pemeriksaan laboratorium.

Nadia menjelaskan, di awal pelaksanaan PPKM darurat hanya ada 14 provinsi di Indonesia yang mencapai standar testing per 1.000 penduduk per minggu.

Sementara pada 25 Juli 2021, jumlah daerah tersebut meningkat menjadi 30 provinsi, di antaranya DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Bali, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Utara adalah 5 provinsi besar dengan capaian testing rate yang tertinggi.

Baca Juga: Perpanjangan PPKM Level 4 di Jakarta, Begini Aturan Baru Makan di Tempat

“Jumlah pemeriksaan laboratorium baik menggunakan NAAT maupun RDT antigen terus meningkat untuk mencapai standar testing rate WHO,” ujar Nadia.

Adapun kasus Covid-19 per tanggal 28 Juli 2021 yakni terdapat penambahan 47.197 kasus positif Covid-19.

Dengan demikian, hingga hari ini ada 3.287.727 kasus Covid-19 sejak pemerintah pertama kali mengumumkannya pada 2 Maret 2020.

Untuk pasien Covid-19 sembuh bertambah 43.856 orang, sehingga jumlahnya menjadi 2.640.676 orang.

Baca Juga: Ivan Gunawan Targetkan Beri 8,8 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Gratis Selama Agustus

Pasien Covid-19 yang meninggal dunia dilaporkan bertambah 1.824 orang dalam 24 jam terakhir. Total kasus harian pasien meninggal akibat Covid-19 saat ini ada 88.659 kasus.

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU