> >

Media Asing Sebut Indonesia Epicentrum Covid-19 Dunia, Satgas: Tetap Tenang Asal Patuh Prokes

Update corona | 20 Juli 2021, 20:24 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau pelaksanaan PPKM di Kelurahan Rawasari, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (25/6/2021) siang. Media asing baru-baru ini menyoroti Indonesia sebagai pusat penularan Covid-19 di dunia. (Sumber: YouTube Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sejumlah media asing menyoroti lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia belakangan ini. Namun, pemerintah meminta masyarakat untuk tidak panik karena PPKM Darurat diklaim berhasil menurunkan kasus Corona.

Hal itu dikatakan Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

“Dimohon agar masyarakat tidak panik dan tetap tenang. Jika protokol kesehatan (prokes) diterapkan secara sempurna dan aktivitas berisiko bisa diminimalisasi dengan baik, maka peluang penularan akan semakin rendah,” ujar Wiku dalam jumpa pers virtual, Selasa (20/7/2021).

Baca Juga: BREAKING NEWS: Jokowi Perpanjang PPKM Darurat hingga 25 Juli 2021

Wiku mengklaim bahwa PPKM Darurat telah berhasil mencapai beberapa target pemerintah.

“Saat ini, penerapan PPKM Darurat secara bertahap telah menunjukkan hasil, salah satunya adalah penurunan mobilitas dan penurunan jumlah kasus harian,” beber Wiku.

Wiku mengakui ada penurunan jumlah pengetesan Covid-19 selama 3 hari belakangan. Ia menduga ada sejumlah kendala teknis dan nonteknis penyebab hal itu.

“Terdapat beberapa kemungkinan yang menyebabkan menurunnya jumlah spesimen yang diperiksa, seperti penurunan testing di akhir pekan atau delay input yang berasal dari laboratorium ke dalam sistem data,” ucapnya.

Ia berjanji, pemerintah pusat akan meningkatkan pengetesan, pelacakan kasus, dan perawatan kasus Covid-19. 

Pemerintah, kata Wiku, juga akan memfasilitasi pemerintah daerah mengejar target terkait pengetesan, pelacakan, dan perawatan kasus Covid-19.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/New York Times/Guardian


TERBARU