> >

Kemenkes: Persediaan Obat Terapi Covid-19 Cukup Banyak, Ada Kendala Penyaluran

Kesehatan | 10 Juli 2021, 20:20 WIB
Tim KPPU VI Makassar melakukan sidak persediaan dan harga obat untuk penanganan COVID-19 di salah satu apotek di Makassar. (Sumber: KOMPAS TV/ANTARA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Plt Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Arianti Anaya menyebut persediaan obat terapi Covid-19 di dalam negeri masih cukup. Namun, ada kendala dalam penyaluran obat-obatan itu. 

“Kami sudah melakukan pengecekan dan kita memiliki stok yang cukup. Stok yang kita punya ini masih cukup sesuai lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi,” ujar Arianti dalam jumpa pers virtual, Sabtu (10/7/2021).

Arianti membeberkan, obat-obatan untuk pasien Covid-19 itu tersedia di dinas kesehatan provinsi, instalasi farmasi pusat, industri dan pedagang besar farmasi (PBF), rumah sakit, serta apotek.

Baca Juga: Erick Thohir Minta Biofarma Genjot Produksi Vaksin Covid-19 Hingga Dua Kali Lipat

Ia merinci, persediaan Oseltamivir kapsul mencapai 11,6 juta tablet, Faviparir tablet sebanyak 24,4 juta tablet, Remdesivir vial ada 148.891.

Selain itu, stok Azitromisin sebanyak 12,3 juta, Tocilizumab vial ada 421 buah, dan multivitamin tablet 75,9 juta buah.

Arianti mengakui, persediaan Remdesivir dan Tocilizumab masih kurang. Namun, pemerintah sedang melakukan impor untuk menambah stok kedua obat itu dalam 1-2 hari ke depan.

"Ada beberapa produk seperti Remdesivir dan Tocilizumab ini masih impor dari berbagai negara seperti India, Bangladesh, China dan Jerman. Sebenarnya kalau obat-obatan yang seperti Oseltamivir, Azythromycin, vitamin kita sudah diproduksi di dalam negeri," jelas Arianti.

Kedua jenis obat ini, kata Arianti, belum bisa diproduksi di dalam negeri karena kurangnya ketersediaan bahan baku.

Baca Juga: Polisi Bongkar Penjualan 43 Jenis Obat dan Suplemen Covid-19 Ilegal

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU