> >

Ketika Masyarakat Berjibaku Memenuhi Kebutuhan Oksigen yang Makin Langka

Peristiwa | 5 Juli 2021, 05:50 WIB
Petugas mendorong tabung oksigen saat menyiapkan ruangan perawatan pada Tower 8 Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Pademangan, Jakarta, Selasa (15/6/2021) (Sumber: Kompastv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV-  Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana, menyesalkan adanya peristiwa penganiayaan terhadap seorang tenaga kesehatan (nakes) bernama Rendi di Puskesmas Kedaton. Nakes tersebut dipukuli oleh tiga orang tidak dikenal.

"Saya mengutuk keras penganiayaan terhadap Rendi salah satu perawat puskesmas di kota ini," ujarnya di Bandar Lampung, Ahad (4/7/2021).

Peristiwa ini diduga berawal dari keluarga pasien covid-19 yang ingin meminjam tabung oksigen untuk keperluan isolasi mandiri. Namun pihak rumah sakit tidak bisa memenuhi kebutuhan tersebut, sebab tabung rumah sakit tidak bisa dipinjamkan. 

"Kemungkinan mereka memaksa pinjam tabung oksigen untuk isolasi mandiri tetapi tidak begini caranya. Kalau memang ada yang rawat mandiri bilang kepada kelurahan atau kecamatan pasti akan kami layani dan rawat," kata Eva. 

Kasus kekerasan yang dipicu oleh tabung oksigen ini pun sudah dilaporkan ke pihak berwajib. 

Sementara itu, di tengah peningkatan kasus Covid-19, Kota Bogor mengalami kelangkaan gas oksigen.

Dari beberapa depot gas oksigen di Kota Bogor, Jawa Barat, seperti di Jalan Raya Otista, di Jalan Kebon Pedes, Jalan Raya Semplak, dan Jalan Lawanggintung, pasokannya dari agen gas di Jakarta berkurang.

Pemilik sebuah depot gas oksigen di Jalan Lawanggintung, Bogor Selatan, Kota Bogor, Indri, mengatakan kelangkaan gas oksigen di Kota Bogor, terjadi sejak sepekan terakhir.

Baca Juga: Komisi IX Minta Menkes Tangung Jawab Soal 33 Pasien Covid-19 Meninggal Karena Stok Oksigen Kosong

Indri menuturkan, biasanya di depotnya menjual gas oksigen rata-rata sekitar 180 m3 per hari, yakni 30 tabung besar dengan kapasitas 6 m3 atau dengan tabung berukuran lebih kecil dengan kapasitas 2 m3.

Namun, sejak sepekan terakhir, pasokan gas oksigen dari agennya di Manggarai Jakarta berkurang, sehingga volume penjualanya juga berkurang.

"Biasanya kami dipasok gas oksigen sekitar 25-30 tabung gas besar berukuran 6 m3, tapi sejak sepekan terakhir pasokan berkurang menjadi sekitar 10 tabung gas besar berukuran 6 m3," katanya.

Menurut Indri, pasokan gas yang terbatas itu diutamakan untuk kebutuhan perorangan dan rumah sakit, sedangkan untuk kebutuhan bengkel las dan pekerjaan proyek dihentikan sementara. "Kebutuhan perorangan biasanya dimanfaatkan untuk membantu pernafasan pasien COVID-19," katanya.

Dia menjelaskan, dari sekitar 10 tabung gas besar berukuran 6 m3 atau 60 m3, dibagi-bagi ke tabung berukuran kecil untuk melayani masyarakat yang mengisi uang ulang gas oksigen pada tabung kecil yakni berukuran, 2 m3, 1,5 m3, dan 1 m3, untuk kebutuhan per orangan.

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU