> >

5 Peristiwa Penting pada 3 Juli: Berdirinya Taman Siswa sampai Pesawat Penumpang Iran Ditembak

Peristiwa | 3 Juli 2021, 06:05 WIB
Ki Hajar Dewantara diabadikan 11 Maret 1959, sebulan sebelum meninggal. (Sumber: IST via Tribunnews.)

Patrap Triloka itu terdiri dari ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani. Makna dari ketiganya ialah yang di depan memberi teladan, yang di tengah membangun inisiatif, dan dari belakang mendukung. Terima kasih, Ki Hadjar Dewantara!

Baca Juga: Mengenang Tokoh Hardiknas, Ki Hajar Dewantara

3. Kudeta Perdana usai Indonesia Merdeka

Sutan Sjahrir (Sumber: Institusi Wikipedia via Kompas.com)

Tanggal 3 Juli 1946 juga mencatat adanya peristiwa kudeta perdana usai Indonesia merdeka. Hal ini ditandai adanya usaha perebutan kekuasaan atau kudeta dilakukan pihak oposisi dalam hal ini kelompok Persatuan Perjuangan terhadap pemerintahan Kabinet Sjahrir II di Indonesia.

Pemicu peristiwa ini adalah ketidakpuasan pihak oposisi terhadap politik diplomasi yang dilakukan pemerintah Indonesia terhadap Belanda.

Kelompok ini menginginkan pengakuan kedaulatan penuh, sedangkan kabinet yang berkuasa hanya menuntut pengakuan kedaulatan atas Jawa dan Madura. Peristiwa itu lantas dikenang dengan nama Peristiwa 3 Juli 1946.

Baca Juga: Terancam Koalisi Oposisi Israel, Netanyahu Menegaskan Dirinya Korban Konspirasi

4. Ledakan Pesawat Ulang Alik Terbesar Sepanjang Sejarah

Ilustrasi. Kolase pesawat ulang alik meledak di udara (Sumber: space.com)

Pada 3 Juli 1969 telah terjadi peristiwa penting lainnya. Yakni saat pesawat ulang-alik milik Uni Soviet N-1 meledak saat diluncurkan ke luar angkasa.

Peristiwa itu menjadi ledakan pesawat ulang-alik terbesar sepanjang sejarah.

5. Kapal Perang Amerika Tembak Pesawat Komersil Iran

USS Vincennes. (Sumber: IST/kompas.com)

Pada tanggal 3 Juli pula namun di tahun 1988, Kapal Perang milik Amerika Serikat (AS) menembak jatuh pesawat milik Iran Air dengan nomor penerbangan IR655 saat pesawat komersial itu melintas di atas Teluk Persia.

Padahal, pesawat tersebut adalah pesawat penumpang yang sama sekali tak ada hubungannya dengan konflik bersenjata. Pihak AS mengaku telah salah mengidentifikasi pesawat tersebut sebagai pesawat tempur F-14 Tomcat. Akibat insiden itu, seluruh awak dan penumpang pesawat berjumlah 290 orang tewas.

Penulis : Gading Persada Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU