> >

30 Juni, Kala PBB Tetapkan sebagai Hari Asteroid Internasional, Ini Sejarahnya

Peristiwa | 30 Juni 2021, 05:25 WIB
Kawah meteor Carancas (diameter 14 meter) di Peru, produk tumbukan benda langit termuda di Bumi yang teradi pada 15 September 2007. Asteroid pembentuknya berdimensi 3 meter yang jatuh di tepi sebatang sungai kecil yang mengalir ke Danau Titicaca. Terbentuknya kawah Carancas menjadi salah satu argumen diproklamasikannya Hari Asteroid Sedunia. (Sumber: Naturkundemuseum Berlin, 2007)

Sensor magnetometer di Irkutsk juga mencatat anomali, bahkan untuk beberapa lama, magnetometer ini menganggap Bumi sempat memiliki dua kutub utara magnetik dengan satu di antaranya berkedudukan di Tunguska.

Sensor–sensor barometer di segenap penjuru Bumi merekam gelombang tekanan udara yang menyebar kemana–mana, diantaranya terdeteksi di Jakarta (saat itu masih Batavia).

Di hari–hari berikutnya, orang–orang Eropa menjumpai suasana langit petang yang lebih terang dari biasanya disertai ketampakan awan sangat tinggi (noctilucent).

Lembaga antariksa Amerika Serikat, NASA, memimpin pelacakan objek yang bisa menabrak Bumi sambil menyelidiki cara jika ancaman tersebut terdeteksi.

Program ini bagian dari Near Earth Object Program. Mereka sekarang tengah melacak lebih dari 15 ribu asteroid yang terdekat dengan Bumi.

Baca Juga: NASA Hitung Ulang Asteroid Apophis Tidak Akan Hantam Bumi Tahun 2068, Bumi Aman 1 Abad Mendatang

Pada 7 September 2016, akhirnya sebuah asteroid berukuran 7-15 meter dengan melintasi Bumi dengan jarak sekitar 40 ribu kilometer di atas Kutub Selatan terpantau.

Jarak ini jauh lebih dekat dari jarak rata-rata Bumi dan Bulan yang sekitar 384 ribu Kilometer. Asteroid ini baru ditemukan dua hari sebelumnya oleh NASA.

Salah satu rencana masa depan NASA adalah bisa mengambil asteroid besar dan membawanya ke orbit Lunar. Ini dilakukan sebagai pengembangan teknologi untuk melindungi Bumi dari bahaya ruang angkasa.

Sebenarnya Hari Asteroid Internasional sudah digagas sejak lama, bahkan sebelum PBB diakui sebagai organisasi internasional.

Salah satu penggagasnya adalah Brian May, gitaris Queen yang merupakan doktor astrofisika.

“Kami sangat bangga PBB telah menetapkan dan mengakui Hari Asteroid Internasional untuk meningkatkan kesadaran tentang ancaman asteroid,” kata May.

Ia mengatakan, momentum ini juga menjadi kesempatan untuk seluruh umat manusia bersatu untuk sebuah tujuan, yakni melindungi Bumi dari dampak asteroid.

Baca Juga: LAPAN: Ledakan di Buleleng Akibat Asteroid Jatuh

Penulis : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU