> >

Kemenhub Instruksikan Tes Acak di KRL Terus Dilanjutkan: Pastikan Penumpang Benar-benar Sehat

Peristiwa | 29 Juni 2021, 08:24 WIB
Penumpang Kereta Rel Listrik atau KRL memakai masker. (Sumber: Kompas.com/KRISTIANTO PURNOMO)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Perhubungan menginstruksikan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter untuk melanjutkan pengetesan secara acak terhadap calon penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek. 

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengungkapkan, selain untuk mencegah penularan Covid-19 di KRL, tes acak ini dilakukan agar memberikan rasa aman bagi para penumpang.

“Upaya ini dilakukan dalam rangka memberikan rasa aman kepada penumpang KRL bahwa yang menaiki KRL adalah mereka yang benar-benar dalam kondisi sehat di tengah adanya peningkatan kasus Covid-19,” kata Adita yang dikutip dari laman Kemenhub, Selasa (29/6/2021). 

Adita menjelaskan, sebelumnya pada 19 Juni 2021 lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah menginstruksikan kepada jajaran PT KAI.

Dalam hal ini KAI Commuter melakukan tes acak kepada calon penumpang KRL Jabodetabek. 

Baca Juga: Pengetatan PPKM Mikro di DKI Jakarta, Jumlah Pengguna KRL Terus Berkurang

Adita menyebut pihaknya mengapresiasi KAI Commuter yang telah melaksanakan tes acak rapid antigen kepada calon penumpang KRL Jabodetabek di enam stasiun. 

Berdasarkan data dari KAI Commuter, dari hasil tes acak yang dilakukan sejak 21 Juni hingga 27 Juni 2021 di enam stasiun, tercatat sekitar 912 calon penumpang KRL telah dilakukan pengetesan menggunakan rapid antigen.

Adapun enam stasiun yang dimaksud yaitu Stasiun Manggarai, Tanah Abang, Bogor, Tangerang, Bekasi dan Cikarang.

Lebih lanjut Adita mengatakan meskipun dalam minggu kemarin dilaporkan telah terjadi penurunan jumlah penumpang KRL perharinya, namun Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah menginstruksikan tes secara acak harus tetap dilakukan. 

"Langkah ini sebagai upaya antisipasi," ucap Adita. 

Selain tes covid-19 acak di KRL, Adita menyampaikan Kemenhub telah melakukan sejumlah inisiatifuntuk melakukan pengendalian transprtasi.

Misalnya melakukan pembatasan jumlah penumpang sebanyak 74 orang per gerbong kereta dan mengatur jarak antrian penumpang yang akan masuk ke stasiun dan akan naik ke kereta.

Baca Juga: Skenario bagi Pengguna KRL Jabodetabek yang Terkonfirmasi Positif Covid-19 Melalui Tes Antigen Acak

Selanjutnya, mereka juga mengumumkan penerapan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, tidak bicara di dalam kereta, dan memakai baju lengan panjang.

Pengumuman dilakukan di stasiun, maupun di dalam KRL melalui berbagai media yang tersedia.

Kemenhub juga menyediakan bus sebagai alternatif angkutan untuk mencegah kepadatan penumpang KRL.

Berdasarkan data dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kemenhub, sebanyak 10 bus telah disediakan di dua stasiun KA, yaitu Stasiun Bogor enam bus dan Stasiun Cikarang empat bus.

Adita kemudian mengingatkan kepada masyarakat yang masih beraktivitas menggunakan transportasi umum agar selalu disiplin menjaga protokol kesehatan.

"Masyarakat diimbau menggunakan masker dobel yaitu masker medis yang dilapisi dengan masker kain sebagaimana imbauan dari Satgas Covid-19,” tegas Adita.

Baca Juga: Hari Pelaut Sedunia 2021, Kemenhub Genjot Vaksinasi Covid-19 untuk Pelaut di Kawasan ASEAN

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU