> >

Kritik Alasan Pimpinan KPK Tak Hadiri Panggilan Komnas HAM, ICW: Lebih Baik Mereka Mundur Saja

Peristiwa | 11 Juni 2021, 14:32 WIB
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Kurnia Ramadhana (Sumber: manado.tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia Corruption Watch (ICW) mengkritik keras penjelasan Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, soal alasan tidak menghadiri panggilan Komnas HAM. 

Peneliti ICW, Kurnia Ramadhan menuturkan alasan tersebut dinilai terlalu berbelit-belit. 

"ICW menilai penjelasan Nurul Ghufron berkaitan dengan panggilan Komnas HAM terlalu berbelit-belit dan tidak menyasar substansi persoalan," kata Kurnia dalam keterangan tertulis, Jumat (11/6/2021). 

Seharusnya, lanjut dia, selaku pejabat publik dan penegak hukum, seluruh Pimpinan KPK dapat menghargai serta memenuhi panggilan Komnas HAM.

Kurnia menganggap bahwa pertanyaan Ghufron tentang dugaan pelanggaran HAM pada tes wawasan kebangsaan (TWK) itu absurd.

"Betapa tidak, selama satu bulan terakhir sudah terlalu banyak kesaksian 75 pegawai KPK non-aktif perihal pertanyaan yang diajukan saat mengikuti TWK. Mayoritas pertanyaan yang diajukan tidak relevan, menyinggung ranah pribadi, bahkan melecehkan perempuan," jelas Kurnia. 

Baca Juga: Pimpinan KPK Tak Hadir di Komnas HAM, ICW Nilai Karena Takut

Namun, jika kesaksian itu belum cukup bagi pimpinan KPK, Kurnia menyarankan pimpinan KPK khususnya Firli Bahuri untuk nonton bareng film EndGame besutan Watchdoc Documentary, yang berisi kesaksian pegawai lembaga antikorupsi yang tak lulus TWK.

"Agar pemahaman mereka clear, melihat permasalahan TWK," tegas Kurnia.

Lebih lanjut, peneliti ICW ini meminta agar Firli Bahuri Cs tidak bersembunyi atau kabur dari permasalahan TWK yang secara jelas telah melanggar HAM dari 75 pegawai KPK. 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU