> >

100 Hari Kepemimpinan Gibran di Solo dan Bobby Nasution di Medan, Apa Saja yang Dilakukan?

Peristiwa | 8 Juni 2021, 05:30 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming dan sang istri Selvi Ananda, melaksanakan saat Salat Idulfitri 1442 H di Balai Kota Solo, Kamis (13/5/2021). (Sumber: TribunSolo.com/Azhfar Muhammad )

SOLO, KOMPAS.TV- Putra dan menantu Presiden Joko Widodo masing-masing yakni Gibran Rakabuming Raka serta Bobby Nasution baru saja menjalani 100 hari kepemimpinan mereka di kota yang dipimpinnya, 7 Juni 2021 kemarin.

Gibran sebagai Wali Kota Solo, sementara adik iparnya, Bobby Nasution menjadi Wali Kota Medan. Dalam 100 hari kepemimpinan mereka, ternyata mereka sama-sama kompak memecat para pejabat yang diketahui melakukan pungutan liar (pungli).

Diawali dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang mengklaim pencopotan lurah Gajahan menjadi prestasi, karena membersihkan Kota Bengawan dari masalah pungutan liar.

Sebagaimana diketahui, pencopotan lurah Gajahan ini terjadi saat bulan Ramadan lalu dimana sang lurah kedapatan memungut sumbangan Lebaran kepada para pemilik toko di sebuah kawasan perniagaan di Kota Solo.

Aksi tersebut diketahui sang Walikota, hingga Gibran geram dan mencopot sang lurah.

“ (pencopotan lurah) iya,” ujar Gibran, Senin (7/6/2021).

Baca Juga: Kisah Tanda Kerokan di Leher Gibran Menandai Tepat 100 Hari Jadi Wali Kota Solo: Aku Masuk Angin

“Ya intinya inovasi-inovasi (pemkot) mulai dari Balekambang, ya Jalan Gatot Subroto nanti dibahas, minggu depan,” tambah dia.

Sebelumnya, Gibran bersama wakilnya Teguh Prakosa dilantik jadi AD1 dan AD2 pada 26 Februari lalu. Gibran mengakui, terkait kinerja dirinya selama hampir 100 hari masih banyak yang perlu dibenahi.

“Ya ada target yang sudah dicapai, ada yang belum,” kata Gibran seperti dikutip TribunSolo.com.

“Biar semua yang menilai, seluruh warga di Kota Solo,” tambahnya menekanan.

Menurut Gibran masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan dari berbagai sektor.

“Ya biar warga yang menilai, masih banyak yang harus dibenahi,” tuturnya.

“Masih sedikit yang sudah terealisasi,” ungkap dia.

Meskipun demikian, Gibran mengatakan akan terus berupaya melakukan yang terbaik untuk masyarakat kota Solo.

“Kami masih harus bekerja lebih keras lagi, ya nanti sedikit demi sedikit,” jelas suami dari Selvi Ananda itu.

Baca Juga: Curhatan Selvi Ananda, Istri Wali Kota Solo Gibran: Jan Ethes Selalu Tanya Keberadaan Sang Ayah

Langkah pencopotan terhadap pejabat yang terlibat pungli juga dilakukan adik iparnya, Bobby Nasution yang menjadi Wali Kota Medan.

Adalah Lurah Sidorame Timur, Hermanto dan Kepala Seksi Pembangunan, Dina Simanjuntak dicopot gara-gara melakukan pungli kepada masyarakat.

Bobby datang langsung ke kelurahan itu sambil membawa bukti pungli yang dilakukan Hermanto. Berikutnya, seorang Kepala Lingkungan VII di Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas dipecat pada medio Mei lalu karena kasus yang sama; pungli.

Laporan dari masyarakat, kepala lingkungan tersebut kerap meminta sejumlah uang kepada warga yang hendak mengurus administrasi kependudukan.

Wali Kota Medan Bobby Nasution bersama TP-PKK Kota Medan Kahiyang Ayu saat mengunjungi Hutan Kota Kanal Jalan Eka Sama, Medan Johor dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia pada 5 Mei, Jumat (4/6/2021). (Sumber: DOK. Humas Pemkot Medan )

Bersamaan dengan pemecatan kepling tersebut, Bobby juga mengaktifkan kembali tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli).

Tim ini adalah gabungan dari aparat penegak hukum, mulai dari polisi, tentara, kejaksaan hingga inspektorat dan aparat pemerintah untuk menanggulangi masalah yang disebut Bobby sebagai penyakit.

Baca Juga: Skak Mat! Berbekal Rekaman, Wali Kota Medan Bobby Nasution Bongkar Aksi Pungli Lurah Sidorame Timur

Nantinya, Tim Saber Pungli juga akan melakukan sosialisasi dan kampanye serta membuat sistem untuk layanan pengaduan masyarakat khusus terkait pungli.

"Ke depan, masih banyak lagi yang terus dikerjakan. Intinya pada peningkatan layanan kepada masyarakat, baik di bidang kesehatan, pelayanan publik, birokrasi yang bersih, kebersihan, lingkungan serta pemberdayaan dan peningkatan ekonomi masyarakat," ujar suami dari Kahiyang Ayu ini.

Bobby diketahui juga mencopot bawahan yang tak becus kerja, apalagi berlaku curang, langsung dipecat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Edwin Effendi Lubis menjadi pejabat pertama yang dicopot Bobby. Sang kepala dinas dinilai tak becus menangani pandemi Covid-19 di Medan yang angkanya terus melonjak.

Baca Juga: Copot Lurah yang Lakukan Pungli, Bobby Nasution: Masyarakat Sudah Susah, kok, Dimintai Uang Lagi...

Penulis : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU