> >

Dari 1 Juta Sampel, Kominfo Temukan 100 Ribu Data Bocor Identik dengan BPJS Kesehatan

Peristiwa | 21 Mei 2021, 15:54 WIB
Ilustrasi: Kantor BPJS Kesehatan Pamekasan ramai dikunjungi warga. BPJS Kesehatan diklaim memiliki utang ke RSUD Pamekasan sebesar Rp 8 miliar. (Sumber: Kompas.com)

"Kominfo telah melakukan pemanggilan terhadap Direksi BPJS Kesehatan sebagai pengelola data pribadi yang diduga bocor untuk proses investigasi secara mendalam," kata Dedy. 

Baca Juga: Tanggapi Dugaan Kebocoran Data WNI, Kominfo Putus Akses Tautan Data Peserta BPJS

Dedy juga membenarkan akun bernama Kotz meminta tebusan sebanyak 0,15 Bitcoin bagi pihak yang ingin memperoleh 279 juta data penduduk Indonesia yang dimilikinya.

Namun, Dedy tidak memastikan apakah pihaknya akan menuruti permintaan itu agar memperoleh seluruh data yang diduga bocor.

"Itu tergantung investigasi selanjutnya. Kita kalau mau nembus data itu berarti larut dalam permainan Kotz. Kita mungkin akan menggunakan cari investigasi yang lain untuk meneliti itu," ujar Dedy.

Dedy meminta masyarakat tidak panik atas kebocoran data ini. Dedy mengatakan pemerintah telah memiliki regulasi untuk perlindungan data pribadi. 

"Ke depan kita masih memiliki pijakan hukum yang cukup teknis, tetap mungkin memang perlu diperkuat. Ini kaitannya dengan UU Perlindungan Data Pribadi," ujarnya.

Baca Juga: Lebih dari 100 Ribu Data WNI Bocor, Kominfo Panggil Direksi BPJS Kesehatan

Penulis : Hasya Nindita Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU