> >

Doni Monardo: Hampir Seluruh Wilayah di Sumatra Zona Merah dan Oranye Covid-19

Update corona | 17 Mei 2021, 20:36 WIB
Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo saat konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/5/2021) (Sumber: Youtube/Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan hampir seluruh wilayah di Pulau Sumatra masuk ke dalam zona merah dan oranye Covid-19.

Seperti diketahui, zona merah artinya berisiko tinggi menularkan virus corona. Sedangkan zona oranye berisiko sedang.

Baca Juga: Zona Merah Covid 19 Warga Salat Ied Di Rumah

"Yang perlu kita cermati, Pulau Sumatra dalam posisi hampir semuanya berada pada zona oranye dan merah yang relatif meningkat selama satu bulan terakhir ini," kata Doni usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/5/2021).

Karena itu Doni meminta kepada semua pihak untuk turut serta dalam mengontrol laju penularan virus corona atau Covid-19. Ia juga meminta agar hal ini bisa menjadi perhatian bersama. 

Tidak terkecuali kepada para tokoh di daerah dan masyarakat agar bekerja sama terkait hal ini. Semua pihak, menurutnya, harus berperan untuk mencegah lonjakan kasus virus corona.

Baca Juga: Waspada Ancaman Gempa dan Tsunami di Barat Daya Sumatera, BNPB: Punya Potensi Tinggi

"Kepada seluruh pimpinan, kepada seluruh komunitas, untuk mengingatkan mereka yang kembali dari daerah-daerah zona merah dan zona oranye, mohon berkenan untuk melakukan karantina mandiri di kediaman," kata Doni.

"Semua ini dilakukan agar penularan kasus ini bisa kita kendalikan dengan lebih baik lagi dibandingkan tahun yang lalu.”

Apalagi, Doni menambahkan, jika belajar dari pengalaman sebelumnya, terutama ketika usai libur panjang, kasus Covid-19 dipastikan selalu naik. 

Itu baik kasus aktif, kematian, hingga keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19.

Baca Juga: Doni Monardo Sebut Persentase Kematian Akibat Covid-19 Meningkat, Daerah Diminta Merinci Penyebabnya

"Kasus aktif yang meningkat setelah libur panjang berada pada kisaran 78-119 persen, sedangkan angka kematian berkisar 46-75 persen. Ini terjadi setiap libur panjang," ujar Doni.

Padahal, kata dia, dalam beberapa minggu terakhir pemerintah bekerja keras untuk memastikan pencegahan lonjakan kasus virus corona akibat masa libur Lebaran.

Salah satu upaya yang ditempuh yakni menerapkan program karantina mandiri bagi masyarakat yang kembali dari bepergian. Program ini disampaikan melalui posko-posko penanganan Covid-19 yang ada di daerah.

Baca Juga: Semua Kecamatan Di Palembang Zona Merah Korona Salat Id Di Rumah

Sementara itu, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto mengungkap, kasus aktif Covid-19 di Indonesia meningkat di 15 provinsi. Peningkatan kasus aktif mayoritas terjadi di wilayah Pulau Sumatra.

"Kalau kita lihat 15 provinsi kasus aktifnya meningkat yaitu Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Bangka Belitung, DKI, Maluku, Banten, NTB, Malut, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan," kata Airlangga.

Namun demikian, menurut Airlangga, kasus aktif Covid-19 di Tanah Air sampai saat ini relatif masih terkendali.

Data terbaru menunjukkan bahwa kasus aktif nasional berada di angka 5,2 persen. Sementara kasus aktif global mencapai 11,09 persen.

Baca Juga: Doni Monardo Minta Kepala Daerah Beri Literasi Larangan Mudik, Tujuannya Agar Warga Tidak Tertekan

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU