> >

BMKG Prediksi 12 Mei 2021 Masih Masuk Bulan Ramadan

Sosial | 11 Mei 2021, 19:02 WIB
Ilustrasi tim rukyatul hilal (pemantauan bulan sabit) untuk penetapan awal puasa Ramadhan (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi Rabu (12/5/2021) masih masuk bulan Ramadan.

Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika, dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono menjelaskan berdasarkan data perhitungan atau hisab hilal BMKG, Selasa (11/5/2021).

Tinggi hilal berkisar antara minus 5,61 derajat di Jayapura sampai dengan minus 4,37 derajat di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Oleh sebab itu, konjungsia atau ijtimak hilal belum terjadi.

Baca Juga: Sore Ini Menteri Agama Pimpin Sidang Isbat Penentuan Lebaran 2021, Simak Tahapannya

"Secara astronomi, tinggi hilal sore hari ini di seluruh Indonesia adalah minus, maka pengamatan hilal tanggal 11 tidak akan tampak hilalnya, sehingga tanggal 12 Mei masih bulan Ramadhan," ujar Rahmat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (11/5/2021).

Rahmat mengatakan, mengacu data hisab hilal pada 12 Mei 2021, tinggi hilal berkisar antara 4,48 derajat di Merauke sampai dengan 6,05 derajat di Sabang.

Pada sore hari atau menjelang magrib, karena tinggi hilal seluruh Indonesia sudah positif, maka kemungkinan besar hilal akan tampak.

"Sehingga setelah matahari tenggelam, tanggal 12 Mei diprediksi sudah memasuki bulan baru," ujar Rahmat.

Baca Juga: Mengenang HM Rasjidi, Nama yang Disematkan pada Tempat Pelaksanaan Sidang Isbat

Rahmat menegaskan data tersebut masih bersifat prediksi sesuai hisab hilal dan rukyat.

Sebab, penetapan tanggal 1 Syawal 1442 H adalah kewenangan Menteri Agama, melalui Sidang Isbat pada 11 Mei 2021.

Untuk keputusan penetapan tanggal 1 Syawal 1442 H, merupakan kewenangan Kementerian Agama yang akan disampaikan melalui Sidang Isbat, Selasa (11/5/2021).

“BMKG tidak pernah menyatakan kapan tanggal 1 Syawal 1442 H akan terjadi, karena penetapan tanggal 1 Syawal 1442 H adalah kewenangan Kementerian Agama RI yang akan disampaikan melalui Sidang Isbat, yang rencananya akan digelar pada 11 Mei 2021,” jelas Rahmat.

Baca Juga: BMKG Sebut 22 Wilayah Indonesia Alami Cuaca Ekstrem untuk Hari Ini, Selasa 11 Mei 2021

Mekanisme pengamatan

BMKG melakukan rukyat atau pemantauan hilal awal Syawal 1442 Hijriah selama dua hari yakni pada tanggal 11 dan 12 Mei di 29 titik.

Pemantauan dilakukan di antaranya di danau Sentani Papua, Gedung Bupati Sarmi Provinsi Papua, Rooftop Hotel Kriyad Papua, Tugu Christina Ambon, Tower Observatori hilal BMKG Ternate, pantai Wolulu Sulteng.

Baca Juga: Hilal Di Palembang Tertutup Awan 1 Ramadan 13 April

Kemudian di GTC Makassar, Gedung Rektorat IAIN Sultan Amai Gorontalo, Gedung Observasi Hisab Rukyat Kemenag Sulteng, Rooftop Mega Trade Center Manado, Tower Masjid Balikpapan Islamic Center, Dermaga Kokar NTT, Balkon Hotel Aston Kupang.

Lalu di Tower SMA Astha Hanas Subang, Pantai Tanjung Pasir Tangerang, Mess Pemda Bengkulu, Gedung Kebudayaan Padang, Kantor Stageof Deli Serdang, Kantor BBMKG Wilayah I Medan, hingga Pusat Observatorium Pengamatan Hilal Kemenag Aceh.

Adapun proses atau mekanisme pengamatan (rukyat hilal) oleh BMKG sebagai pendukung penentuan awal bulan Qomariyah (Hijriah) dimulai tiga jam sebelum matahari terbenam sampai dengan dengan 30 menit setelah bulan terbenam (malam hari setelah maghrib).

Mekanisme ini memanfaatkan teleskop yang dihubungkan dengan komputer dan kamera serta dipadukan dengan teknologi informasi.

Baca Juga: Hilal Awal Ramadan Terlihat di Bengkulu

Saat pengamatan dilaksanakan, kecerlangan cahaya hilal akan direkam oleh detektor yang dipasang pada teleskop yang secara otomatis mengikuti berubahnya posisi bulan di ufuk Barat.

Dengan teknologi informasi, data langsung dikirim ke server di BMKG Pusat, disimpan dan disebarluaskan kepada masyarakat secara daring ke seluruh dunia melalui http://www.bmkg.go.id/hilal.

Sehingga, masyarakat luas dapat ikut melihat Hilal penentu awal bulan Syawal 1442 H pada hari Selasa, 11 Mei 2021 dan Rabu 12 Mei 2021 pada sore hingga malam hari.

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU