> >

Mensos Terima Mesin Braile Embosser dari Intitut Telkom Surabaya

Sosial | 7 Mei 2021, 14:00 WIB
Mensos Terima Mesin Cetak Braille Dari Rektor IT Telkom Surabaya (Sumber: kemensos.go.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia (RI) menerima hibah dari Institut Teknologi Telkom (ITT) Surabaya berupa satu unit mesin braile embosser dengan fitur voice seharga Rp 350 juta.

Hibah Mesin Braile Embosser diserahkan langsung oleh Rektor ITT Surabaya Tri Arief Sardjono dan diterima Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini di Jakarta, pada Jumat (7/5/2021).

Rektor ITT Surabaya menjelaskan bahwa cara kerja mesin braile embosser tersebut dengan mengonversi buku biasa untuk dijadikan buku dengan huruf-huruf braile yang mudah dibaca oleh anak netra.

Mesin Cetak Braille (Sumber: kemensos.go.id)

Ia juga menyebutkan beberapa keunggulan isteimewa yang dimiliki mesin braile embosser.

Diataranya, kata Arief, mesin publisher itu didukung kecepatan 1200 halaman per jam.
 
"Kelebihan lainnya ada 14 fitur suara dan itu tidak ada di mesin-mesin braile serupa buatan dari luar negeri,” ujarnya.

Tri Arief mengatakan, cukup dengan menekan tombol sekali saja, maka akan keluar suara yang menginformasikan suatu fungsi di mesin braile embosser.

Kemudian, jika diteruskan sekali lagi, maka mesin akan bekerja sesuai dengan suara yang diinformasikan.

“Kelebihan mesin braile (antara lain) hemat listrik, kompatibel, bergaransi seumur hidup, (dan) diproduksi dalam negeri kecuali untuk komponen integrated circuit (IC),” ujarnya.

Baca Juga: Laman Penerima Bansos Kemensos Terbaru akan Ditambah Fitur Usulan dan Sanggahan

Mensos Risma mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih atas pemberian mesin canggih karya anak bangsa itu. Ia berharap mesin Braile itu bisa membantu anak-anak tunanetra.

“Hibah Mesin Braile (akan) membantu anak-anak tunanetra mandiri, mudah belajar, bisa melanjutkan kehidupan, serta mengurangi ketergantungan pada orang lain, ” kata Risma, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/5/2021).

Kata Risma,  anak tunanetra bisa lebih mandiri dan berdaya dengan mesin tersebut, karena dapat membaca dan belajar dengan mudah.

“Anak tunanetra bisa mandiri membaca buku dengan tulisan braile tentang belajar ternak, membuat kue, membuat kopi, serta ternak,” kata Risma.

Baca Juga: Kemensos Membuka Kesempatan Bekerja Bagi Keluarga Prajurit KRI Nanggala 402

Penulis : Hedi Basri Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU