> >

Muncul Klaster Tarawih dan Bukber, Kemenkes Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Superspreader

Kesehatan | 1 Mei 2021, 00:58 WIB
Siti Nadia Tarmizi adalah juru bicara vaksinasi nasional Covid-19, yang juga merupakan Direktur Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes. (Sumber: Direktorat Jenderal P2P Kementerian Kesehatan)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat untuk waspada terhadap potensi super spreader dari sejumlah klaster yang terjadi selama Ramadan tahun ini. 

Berbeda dengan pasien Covid-19, superspreader dianggap bisa menularkan virus corona ke lebih banyak orang, dalam waktu yang singkat.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi tak henti-hentinya mengingatkan protokol kesehatan yang ketat harus tetap dijalankan.

"Beberapa minggu ini muncul berbagai klaster seperti klaster perkantoran, klaster buka bersama (bukber), klaster tarawih di Banyumas, klaster mudik di Pati, dan klaster takziah di Semarang," kata Nadia dalam Konferensi Pers Indikasi Lonjakan Kasus Covid-19, Jumat (30/4/2021).

"Ini sangat mengkhawatirkan kita, karena kemungkinan terjadi superspreader di klaster tersebut," imbuhnya. 

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Istrinya Terpapar Covid-19 karena Sering Bukber di Luar

Ia menyebut superspreader ini dapat terjadi dalam waktu singkat karena interaksi yang tidak dijalankan dengan protokol kesehatan ketat, akibatnya muncul kasus positif di berbagai klaster. 

"Terutama kita ketahui, terdapat 3 faktor utama yang terkait dalam klaster ini, pertama kelalaian dalam melaksanakan protokol kesehatan terutama saat ibadah tarawih berjamaah," ujarnya.

Kemudian Nadia memberikan contoh kasus pada klaster tarawih di Banyumas.

"Ada klaster di Banyumas terdapat 51 orang yang positif Covid-19, dan 51 orang ini salat tarawih di dalam masjid yang berbeda dan terpapar Covid-19 setelah ada satu jamaah yang memang sudah positif," jelasnya. 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU