> >

Muncul Nama-Nama Jelang Reshuffle, Pengamat: Semoga Presiden Jokowi Tak Pusing lalu Gagal Fokus

Politik | 20 April 2021, 13:23 WIB
Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia (Sumber: Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Perombakan kabinet atau reshuffle tengah menjadi topik perbincangan yang hangat. Teka-teki sudah dimulai, ada yang dipanggil, ditawarkan, hingga dimunculkan ke permukaan.

Demikian Koordinator Komite Pemilih Indonesia (Tepi Indonesia), Jeirry Sumampow, menjelaskan melalui keterangan tertulis kepada Kompas.TV, Rabu (20/4/2021).

“Saya berharap, semoga semua dinamika ini tak makin membuat 'pusing' Presiden Jokowi dan lalu 'gagal fokus' untuk tujuan yang lebih substansial,” kata Jeirry Sumampow.

Baca Juga: Soal Presiden Jokowi akan Reshuffle Kabinet, Ini Jawaban Tegas Moeldoko

“Semoga Presiden Jokowi tak terpengaruh kuat oleh kepentingan politik yang mungkin tersembunyi dibalik banyak usulan nama itu,” tambahnya.

Jeirry berharap Presiden Jokowi tetap fokus pada upaya memperkuat kabinet dengan orang yang tepat. Agar, sambungnya, bisa kerja efektif dan cepat bagi pencapaian visi dan misi Presiden.

“Tetap menggunakan kriteria yang rasional dan objektif agar mampu memilih orang yang baik dan tepat,” ujar Jeirry.

Baca Juga: Politikus PDIP Berharap Reshuffle Bisa Menutup Kekurangan Kerja Kabinet Indonesia Maju

Dalam analisisnya, Jeirry menilai momentum reshuffle akan dilakukan Presiden kepada menteri yang di kementeriannya sedang "bermasalah" dan yang berkinerja kurang memuaskan. Termasuk para menteri yang tak setia menjalankan "perintah" Presiden.

“Ini juga berdasarkan pengalaman reshuffle yang dilakukan Presiden Jokowi sejak periode pertama,” ujarnya.

Atas dasar itu, Jeirry meyakini perombakan formasi menteri kali ini tak hanya akan terjadi pada Kemendikbud atau Kementerian Investasi. Sebab, sambung Jeirry, beberapa kementerian lain juga masuk kategori layak untuk dievaluasi dan diganti.

Baca Juga: Ditanya Kemungkinan Kena Reshuffle, Moeldoko:  Yang Tahu Hanya Presiden, Titik!

“Adalah Kementerian Desa dengan kasus "jual-beli" jabatan, Kementerian Perdagangan dalam kasus impor beras & impor lainnya, Kepala KSP Moeldoko dalam kasus Partai Demokrat,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menegaskan dengan singkat perihal reshuffle atau perombakan kabinet. Menurutnya, reshuffle atau perombakan kabinet merupakan prerogatif Presiden.

Reshuffle yang tahu cuma Presiden, titik,” singkatnya

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU