> >

Diduga Ada Keterlibatan WNA, Hacker Indonesia Disebut Bukan Otak dari Aksi Pencurian Bansos AS

Sapa indonesia | 16 April 2021, 23:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tim Siber Ditreskrimum Polda Jawa Timur, mengungkap kasus penipuan digital, atau scammer, yang mencuri dana dengan jebakan situs bansos covid-19, milik pemerintah Amerika Serikat.

Pelaku memanfaatkan program bantuan ekonomi dari pemerintah amerika serikat, bagi warga yang menganggur karena pandemi.

Bagaimana mereka melakukan aksi kejahatannya?

Kita akan membahasnya dengan Wakil Direktur Reskrimsus Polda Jawa Timur, Akbp Zulham Effendy.

Serta pakar keamanan siber, dari Communication And Information System Security Research Center, Cissrec, Pratama Persadha. 

Dua orang warga negara Indonesia, diduga membuat situs palsu bantuan penanganan covid-19 Amerika Serikat, untuk meraup dana bantuan covid-19 dari pemerintah Amerika Serikat.

Mereka diperkirakan, meraup dana hingga 60 juta dollar Amerika Serikat atau setara dengan 873 miliar rupiah dari bantuan pemerintah Amerika Serikat yang salah sasaran dan masuk ke rekening pelaku.

Pengungkapan kasus ini adalah hasil kerja sama Polda Jawa Timur dan Biro Investigasi Federal, FBI, Amerika Serikat.

Berdasarkan penyelidikan Polda Jawa Timur dan FBI diketahui situs palsu yang dibuat dua tersangka ini, menyerupai laman resmi pemerintah AS.

Alamat website tersebut, lalu disebarkan secara acak dengan menggunakan layanan sms blast.

Dengan sasaran 20 juta warga negara Amerika Serikat.  

Penulis : Dea-Davina

Sumber : Kompas TV


TERBARU