> >

Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Keluarga Ikut Disuntik Vaksin Nusantara

Peristiwa | 14 April 2021, 13:56 WIB
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. (Sumber: Instagram @nurmantyo_gatot)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo menjadi salah satu tokoh yang ikut dalam penyuntikan vaksin Nusantara yang digagas Mantan Menteri Kesehatan Terawan Adi Putranto.

Dia menjalani uji klinis vaksin Nusantara di gedung Celccure Center Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, pada Rabu (14/4/2021).

Menurut Gatot meski belum ada izin resmi Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), namun dia tetap mendukung program vaksin nusantara.

“Sebagai putra bangsa, saya mendukung penuh vaksin nusantara,” kata Gatot  usai menjalani uji klinis tersebut.

Gatot hadir untuk menjalani uji klinis bersama sejumlah anggota keluarganya. Ini merupakan uji klinis tahap dua vaksin Nusantara.

Baca Juga: Di Tengah Pro Kontra, Komisi IX DPR Mengaku akan Disuntik Vaksin Nusantara Hari Ini

Dalam uji klinis, Gatot mengaku telah diambil sampel darahnya. Nantinya, pada dua pekan mendatang, Gatot dan keluarga akan kembali ke tempat yang sama.

Selanjutnya mereka akan menjalani penyuntikan vaksin yang di tengah masyarakat justeru menimbulkan perdebatan. 

Dia menyatakan yakin vaksin Nusantara bakal lebih baik dan akan sangat berguna untuk bangsa dan negara. 

Baca Juga: Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Sebut Produksi Vaksin Nusantara Perlu Didukung

Sebelumnya, vaksinasi Nusantara menimbulkan polemik setelah Wakil Ketua Komisi IX Melki Laka Lena mengajak anggota DPR divaksin.

Politikus Partai Golkar itu menuturkan, proses vaksinasi akan menggunakan vaksin Nusantara yang sebelumnya juga telah diterima oleh Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie.  

Sementara Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad meluruskan kabar tentang vaksinasi Nusantara  anggota Komisi IX dan pimpinan DPR.

" Saya  luruskan, bahwa hari ini kita bukan menerima vaksin atau menyuntik vaksin, tapi baru mengambil sampel darah yang kemudian akan diolah dengan sistem dendritic cell. Untuk kemudian nanti baru dimasukkan lagi setelah 7 hari ke dalam tubuh, untuk kemudian apa yang dimasukkan itu mengajarkan sel darah kita lain untuk melawan apabila ada virus yang masuk, termasuk virus COVID-19 dari berbagai varian," kata Dasco, kepada wartawan, Rabu (14/4/2021).

Penulis : Vidi Batlolone Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU