> >

Membaca Karakter Penyerang Mabes Polri dan Bom Bunuh Diri Makassar Lewat Surat Wasiat

Hukum | 2 April 2021, 15:00 WIB
Surat wasiat Zakia Aini (25), pelaku teror di Mabes Polri (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pelaku penyerangan Mabes Polri  Zakiah Aini (25) meninggalkan surat wasiat kepada keluarga sebelum melakukan penyerangan ke Mabes Polri, Rabu (31/3/2021).

Dalam surat wasiat tersebut ZA meminta maaf kepada keluarga atas kesalahan yang pernah diperbuat dan belum bisa membalas kebaikan keluarga, serta menjauhkan diri dari bank.

Begitu juga dengan Lukman, pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021).

Baca Juga: Analisa Tulisan Tangan Dalam Surat Wasiat Pelaku Teror, Grafolog: Didominasi Rasa Tidak Aman

Lukman juga meninggalkan sebuah surat yang isinya hampir sama dengan surat wasiat ZA, yakni meminta maaf kepada keluarga atas kesalahan yang pernah diperbuat dan belum bisa membalas kebaikan keluarga serta menjauhkan diri dari bank.

Grafolog Indonesian School of Graphologi (ISOG) Deborah Dewi menilai dari tulisan tangan ZA, terdapat rasa cemas, tidak aman dan amarah. Sementara dalam tulisan tangan Lukman, ada sebuah ketakutan.

Menurut Deborah, ketakutan Lukman adalah tidak punya masa depan yang baik dan hal itu bukan berdampak pada dirinya tetapi juga kepada sang ibu.

Deborah menjelaskan perbedaan kedua karakter pelaku terduga aksi teror ini menandakan tidak semua palaku memiliki karakter yang sama.

Baca Juga: Tiga Kesamaan dalam Surat Wasiat Pelaku Teror Mabes Polri dan Bom Katedral Makassar

Hal ini juga menjelaskan perekrutan dan pendekatan seseorang untuk menjadi teroris dilakukan dengan berbeda-beda, tetapi dengan teori yang sama dan tujuan yang sama yakni menjadi radikal.

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU