> >

Peneliti Ungkap Strategi Terorisme Kini Banyak Sasar Perempuan Milenial, Ini Alasannya

Peristiwa | 1 April 2021, 05:05 WIB
Ilustrasi: Terorisme. (Sumber: Shutterstock/Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Peneliti Terorisme Serve Indonesia Dete Aliyah mengungkapkan adanya perubahan strategi yang dilakukan jaringan terorisme di Indonesia.

Hal tersebut menyusul adanya aksi terorisme di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (31/3/2021). Pelaku teror merupakan perempuan berinisial ZA yang berusia 25 tahun.

"Ini ada salah satu perubahan strategis. Kalau dulu kan orang-orang radikal menyasar orang itu lewat pengajian-pengajian," katanya dalam Breaking News KOMPAS TV bersama Aiman Witjaksono, Rabu.

"Nah sekarang mereka mengubah strategi dengan menyasar melalui aktivitas-aktivitas yang sangat milenial. Artinya, targetnya juga milenial," sambungnya.

Baca Juga: Kronologi Lengkap Aksi Terorisme Mabes Polri: Masuk Pintu Belakang hingga Tembak 6 Kali

Menurut Dete, saat ini kelompok radikal kerap masuk ke sekolah hingga perguruan tinggi untuk mencari target anggotanya.

Bahkan, mereka kerap menyasar perempuan untuk direkrut menjadi anggota maupun simpatisannya.

"Kenapa perempuan dijadikan target, karena perempuan ini sangat emosional. Jadi dia tidak sistematis, tidak strategis, tanpa perhitungan, tidak menghitung untung ruginya," jelasnya.

Menurut Dete, hal itu terlihat dari aksi terorisme di Mabes Polri.

"Karena dia menyasar Mabes Polri, sementara Mabes Polri ini kan sarang orang-orang yang sudah mahir dalam hal tembak menembak. Jadi ini kan artinya dia bunuh diri," paparnya.

Penulis : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU