> >

Deddy Corbuzier Bicara Kualitas Dewa Kipas Usai Dikalahkan GM Irene: Ketahuan Levelnya Seperti Apa

Peristiwa | 22 Maret 2021, 18:57 WIB
Deddy Corbuzier menjadi penyelenggara pertandingan catur antara Dadang Subur alias Dewa Kipas melawan WGM Irene Kharisma Sukandar. (Sumber: YouTube/DeddyCorbuzier)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dadang Subur alias Dewa Kipas kalah dari pecatur Grandmaster Perempuan (WGM) Irene Kharisma Sukandar pada pertandingan persahabatan, Senin (22/3/2021). Deddy Corbuzier sebagai penyelenggara pertandingan pun ikut angkat bicara.

Dewa Kipas kalah tiga babak langsung dari Irene Sukandar dalam pertandingan yang tersiar di kanal Youtube Deddy Corbuzier. Siaran langsung pertandingan ini mencatatkan rekor penoton hingga 1,25 juta orang.

Laga ini berjalan dengan sistem empat babak. Baik Dewa Kipas maupun WGM Irene mendapat kesempatan bermain masing-masing 10 menit dalam tiap babak.

Baca Juga: Walau Kalah dari Irene Sukandar, Dewa Kipas Tetap Dapat Hadiah Rp 100 Juta

Setelah kalah dalam tiga babak, pihak Dewa Kipas mengakui keunggulan Irene dan menolak menjalani pertandingan babak keempat.

Deddy Corbuzier menilai, pertandingan ini memperlihatkan kualitas masing-masing pecatur.

“Nah, kalau sudah 3 pertandingan bisa ketahuan lah ya levelnya seperti apa,” ujar Deddy.

Deddy sempat bertanya pendapat Grandmaster Susanto Megaranto yang bertindak sebagai komentator pertandingan mengakui kualitas permainan Dewa Kipas.

“Kalau ini kelasnya kelas apa nih? Kelas pemain catur pos ronda, siskamling atau apa?” tanya Deddy.

GM Susanto pun menjawab, Dewa Kipas memiliki kemampuan di atas rata-rata orang biasa. Ia menilai permainan Dewa Kipas hampir setara pemain catur bergelar Master Nasional.

Baca Juga: Profil GM Irene Sukandar, Pecatur Perempuan yang Akan Duel dengan Dadang “Dewa Kipas”

“Kalau saya nilai, rating (Dadang Subur) bisa sekitar 2100 permainannya. Rating 2200 itu kelas Master Nasional. Kalau rating 2300 itu Master FIDE,” ujar Susanto.

Meski begitu, Susanto mengatakan, level kemampuan Dewa Kipas jauh berbeda dari Irene Sukandar.

Dadang Subur alias Dewa Kipas memuji permainan Irene Sukandar. Ia mengakui perbedaan kekuatan mereka.

“Bagus Irene itu. Pertahanannya sangat kokoh. Enggak ada peluang sama sekali untuk saya tembus,” kata Dadang Subur.

Ia pun mengaku tidak terbiasa menjalani pertandingan dalam format Blitz sesuai standar catur internasional dengan durasi 5 - 10 menit.

“Karena saya main sepuluh menit itu enggak biasa. Biasanya main partai, sehingga saya ada blunder. Blunder semua,” kata Dadang.

Catatan permainan berdurasi 10 menit Dewa Kipas milik Dadang Subur. (Sumber: Tangkapan layar Chess.com)

Baca Juga: Keyakinan Chess.com Terkait Dewa Kipas yang Lakukan Kecurangan

Sebelumnya, Dadang terlibat dalam kontroversi saat memainkan akun Dewa Kipas dalam situs catur Chess.com. Pihak Chess.com menganalisa data permainan Dadang dan menyebut ia melakukan kecurangan.

Akurasi permainan Dadang Subur dalam berbagai pertandingan berdurasi 10 menit di situs itu konsisten di angka 90% dan setara Grandmaster Internasional.

Meski kalah, Dewa Kipas atau Dadang Subur tetap mendapat hadiah uang Rp100 juta. Sementara, Irene Sukandar menerima hadiah Rp200 juta.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU