> >

Anton Medan Meninggal Dunia, Semasa Hidup Pernah Jadi Mafia hingga Tobat dan Dirikan Masjid

Peristiwa | 15 Maret 2021, 19:31 WIB
Muhammad Ramdhan Effendi atau Tan Hok Liang alias Anton Medan meninggal dunia pada Senin (15/3/2021). (Sumber: KOMPAS/DANU KUSWORO)

BOGOR, KOMPAS.TV - Penceramah agama Muhammad Ramdhan Effendi atau terkenal sebagai Anton Medan meninggal dunia pada Senin (15/3/2021).

Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa (PITI) Ipong Hembiring Saputra membenarkan kabar duka itu.

Menurut Ipong, pemilik nama Tan Hok Liang itu meninggal karena sejumlah penyakit pada pukul 14.50 WIB.

"Iya benar (meninggal dunia), karena stroke dan diabetes," kata Ipong, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Dua Tahun Setelah Serangan Masjid di Christchurch, Begini Keadaan Muslim Indonesia di Selandia Baru

Anton Medan lahir pada 10 Oktober 1957 di Tebing Tinggi, Sumatera Utara.

Anton punya rekam jejak panjang di dunia kriminal sebelum bertobat dan menjadi penceramah.

Ia pernah mengaku telah 14 kali keluar masuk penjara sejak kecil.

Anton kerap terjerat pidana karena melakukan perampokan dan perjudian.

Anton Medan dahulu terkenal sebagai mafia kelas kakap pada era Orde Baru.

Ada tuduhan yang menganggap Anton adalah salah satu pelaku pembakaran seorang pengusaha saat kerusuhan 1998.

Pada 1992 Anton Medan memeluk agama Islam.

Sebelumnya, ia pernah memercayai Buddha dan menganut agama Kristen.

Baca Juga: MUI dan Muhammadiyah Tanggapi Persekusi Hesti, Perempuan Bercadar yang Pelihara 70 Anjing Liar

Anton mendirikan Pondok Pesantren At-Taibin, Cibinong dan Masjid Jami' Tan Hok Liang.

Bangunan masjid itu memiliki gaya khas yang terinspirasi gaya bangunan Tionghoa.

"Yang dibangun pertama Bapak (Anton Medan) kuburannya dulu, terus dilanjutin ngebangun pondok pesantren," kata Deni Chunk, pengurus Pondok Pesantren At-Taibin kepada TribunnewsBogor.com pada Juni 2017.

Ia membangun masjid dan pondok pesantren itu untuk memenuhi cita-citanya membuatkan tempat belajar agama bagi para mantan narapidana.

"Cita-cita bapak ingin bangun pesantren untuk mualaf Tionghoa, makannya didirikan pondok pesantren ini. Pembangunan sekitar dua tahun, baru mulai beroperasi pada 2004," ungkap Deni.

Baca Juga: KPK Sita Tumpukan Uang Rp 52,3 Miliar Terkait Kasus Suap Eks Menteri KKP Edhy Prabowo

Anton Medan juga pernah menjadi Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) pada 2012.

Sebelum meninggal, Anton telah menyiapkan liang lahat untuk dirinya di area Pondok Pesantren At-Taibin.

Mobil ambulans yang membawa jenazah Anton Medan tiba di rumah duka di Cibinong, Jawa Barat. Jenazah tiba sekira pukul 17.15 WIB.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU