> >

Moeldoko di KLB Demokrat, Pengamat: Pak Jokowi Diuntungkan

Berita utama | 12 Maret 2021, 22:49 WIB
Presiden Jokowi saat memberi penjelasan tentang Perkembangan Penanganan Covid-19 di Indonesia (Sumber: Tangkapan Layar Youtube Setpres)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo dinilai mendapat untung karena terlihat tidak terganggu dengan Moeldoko menjadi Ketua Umum dalam Kongres Luar Biasa Partai Demokrat. Meskipun dalam hal ini, Presiden Jokowi tidak memberikan izin atau tidak tahu menahu soal Moeldoko dengan Partai Demokrat.

Hal tersebut dikemukakan oleh Pengamat Politik dari Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti kepada Kompas.TV, Jumat (12/3/2021).

“Pak Jokowi diuntungkan, karena lebih bisa mengkoordinir teman-teman koalisi tanpa rasa akan ada semacam kritikan dan sebagainya yang terkait dengan pemerintahannya,” kata Ray Rangkuti.

Baca Juga: AHY Batal Dilaporkan, Penyidik Nilai Soal Dugaan Pemalsuan Akta Partai Demokrat Ranah UU Parpol

Seharusnya, kata Ray, Presiden Jokowi tidak melakukan pembiaran perihal Moeldoko menjadi Ketua Umum dalam KLB Partai Demokrat. Presiden Jokowi, lanjut Ray, bisa memberikan dua opsi bagi Moeldoko.

“Pertama tetap menjadi KSP dan tidak boleh terlibat politik praktis di luar, atau silakan menjadi Ketua Partai Demokrat tetapi tidak lagi menjadi Kepala Kantor Staf Presiden. Kalau Pak Jokowi terganggu, tidak suka dengan aktivitas yang dilakukan Pak Moeldoko,” ujarnya.

Berbeda dengan Presiden Jokowi yang mendapat keuntungan dari KLB, Ray menilai sebaliknya terhadap Partai Demokrat yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Menurut Ray, akibat KLB yang menunjuk Moeldoko jadi ketua umum, Partai Demokrat yang dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan terbelah konsentrasinya. Energi yang seharusnya dilakukan untuk konsolidasi 2024, justru terbagi untuk menghadapi kubu Moeldoko.

“Pada akhirnya Demokrat akan kurang konsolidasi dalam rangka menghadapi pemilu legislatif maupun pilpres,” ujarnya.

Penulis : Ninuk-Cucu-Suwanti

Sumber : Kompas TV


TERBARU