> >

Pengakuan Peserta KLB Demokrat Versi Moeldoko, Rahman Dontili: Saya Menerima Rp 100 Juta

Berita utama | 12 Maret 2021, 18:28 WIB
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko memberi pidato perdana sebagai Ketua Umum Partai Demokrat Tandingan di KLB Deli Serdang, Jumat (5/3/2021). (Sumber: KOMPAS TV)

 

JAKARTA, KOMPAS.TV- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kembali memanggil sejumlah saksi yang menjadi peserta dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibolangit, Sumatera Utara. Saksi yang dihadirkan, menyatakan telah terjadi money politic dalam KLB yang menunjuk Moeldoko sebagai Ketua Umum.

Seperti halnya diungkapkan Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Bolang, Mongondow Utara, Rahman Dontili, pada Jumat (12/3/2021).

“Saya orang yang menerima uang Rp 100 juta,” kata Rahman Dontili.

Meski mengaku menerima, Rahman Dontili mengatakan dirinya tidak bisa membenarkan money politic yang terjadi dalam KLB. Atas dasar itu, Rahman Dontili kemudian menghubungi DPP Partai Demokrat dan mencerita apa yang terjadi dan dialaminya terkait KLB Partai Demokrat.

Baca Juga: Demokrat Kubu Moeldoko Laporkan AHY Atas Dugaan Pemalsuan Akta Otentik Pendirian Partai Demokrat

“Saya menerima RP 100 juta, tapi tidak bisa diam sehingga setelah balik dari sana saya coba menghubungi DPP dan melaporkan karena masih mencintai Partai Demokrat,” ujarnya.

Selain mengungkap soal adanya money politic, Rahman Dontili juga menyampaikan bahwa pelaksanaan KLB yang menunjuk Moeldoko sebagai Ketua Umum tidak dilakukan berdasarkan aturan partai. Peserta yang hadir, kata Rahman Dontili, bukanlah pemilik suara sah seperti sebagaimana dalam aturan AD/ART Partai Demokrat.

“Saya melaporkan bahwa kejadian KLB itu bukan pemilik suara sah yang hadir itu cuma perwakilan dari daerah,” ungkapnya.

Baca Juga: Penggagas KLB Demokrat Dilaporkan Dengan 3 Dugaan Pelanggaran Hukum

Penulis : Ninuk-Cucu-Suwanti

Sumber : Kompas TV


TERBARU