> >

Intel Polisi Dituding Ancam Kader Demokrat Dukung KLB, Ini Kata Mabes Polri

Peristiwa | 9 Maret 2021, 22:32 WIB
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono tengah memberikan keterangan di depan awak media. (Sumber: Dokumen Divisi Humas Polri.)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Divis Humas Mabes Polri Irjen (Pol) Argo Yuwono angkat bicara menanggapi adanya dugaan ancaman dari intelijen kepolisian terhadap pengurus Partai Demokrat di daerah.

Ancaman tersebut berkaitan dengan gelaran kongres luar biasa (KLB) yang digagas sejumlah eks kader Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Menurut Argo, pihaknya masih harus mengecek kebenaran informasi tersebut.

Baca Juga: Benny K Harman Terima Laporan Pengurus Demokrat di Daerah Diancam Intel Polisi agar Dukung Hasil KLB

"Kami cek dulu kebenarannya," kata Argo dalam keterangannya, Selasa (9/3/2021), seperti dikutip dari Kompas.com.

Argo menjelaskan, tugas pokok anggota Polri sebagaimana diamanatkan UU Nomor 2 Tahun 2002 yaitu memelihara dan memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Ia menegaskan, anggota Polri tidak berpolitik. “Polri tidak berpolitik sehingga jangan diseret ke ranah politik. Tugas pokok Polri memelihara kamtibmas,” ucap dia. 

Argo pun mengatakan bahwa jika kabar itu benar, anggota yang bersangkutan akan ditindak tegas.

 

Baca Juga: Demokrat Ungkap Pengurus di Daerah Diancam Intel Polres, Minta Rakyat Monitor

Adapun sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman, mengaku mendapat laporan bahwa para kadernya di daerah yang merupakan pengurus partai di tingkat kabupaten dan kota mendapat ancaman.

Menurut Benny, ancaman kepada pengurus Partai Demokrat di daerah tersebut datang dari intel kepolisian dari tingkat Polres.

Demikian hal itu diungkapkan Benny K Harman melalui akun media sosial Twitter pribadinya @BennyHarmanID.

Benny menyebut ancaman yang dialamatkan kepada para pengurus Partai Demokrat di daerah, yakni mereka diminta menyerahkan nama-nama pengurus inti partai.

"Para pengurus Demokrat tingkat kabupaten dan kota kini resah. Mereka diancam intel2 Polres untuk menyerahkan nama2 pengurus inti partai," kata Benny melalui akun twitter @BennyHarmanID yang dikutip pada Selasa (9/3/2021).

Selain itu, lanjut Benny, para pengurus partai di daerah juga diminta untuk mendukung Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat tandingan yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Demokrat Kubu Moeldoko Siap Gugat ke PTUN jika KLB Ditolak Kemenkumham

Menurut Benny, para intel kepolisian tersebut mengumbar ancaman kepada para kadernya karena diberi perintah oleh kapolres di daerah.

"Katanya atas perintah Kapolres. Ada pula yang dibujuk untuk pro Pengurus Demokrat hasil KLB jika mau aman. Ini beneran kah.? Rakyat Monitor!" ucap Benny.

Lebih lanjut, Benny mengatakan, bahwa dirinya mendapat laporan adanya ancaman tersebut secara langsung dari sejumlah pengurus Partai Demokrat di daerah.

Dia menegaskan, bahwa ancaman yang datang kepada para kader Partai Demokrat di daerah adalah realitas yang terjadi di lapangan.

"Itu laporan-laporan dari daerah, Yah, itu realitas di lapangan," ujarnya.

Saat ini, kata Benny, internal Partai Demokrat tengah menyelidiki kebenaran informasi tersebut.

Namun demikian, dia memastikan, bahwa laporan yang diterimanya itu didapatkan langsung dari para pengurus di daerah.

"Apakah benar dari intel Polres, masih kita selidiki. Itu laporan yang kami terima dari daerah," kata Benny.

Baca Juga: Saran Jimly ke AHY: Solusinya Sudah Kelihatan, Tapi Tidak Boleh Didiamkan

 

Penulis : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU