> >

Presiden Jokowi Gaungkan Benci Produk Asing, Pengamat: Heroik, Tapi Berbahaya

Peristiwa | 7 Maret 2021, 19:28 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat sambutan peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) secara virtual, Kamis (10/12/2020). (Sumber: YouTube: Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KOMPAS TV - Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, menilai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengajak untuk membenci produk luar negeri atau asing merupakan terobosan yang baru kali pertama disampaikan Kepala Negara.

Namun, di saat yang sama, ajakan tersebut bisa berbahaya. Sebab, bisa berdampak pada hubungan Indonesia dengan negara-negara tetangga.

Baca Juga: Partai Demokrat Kubu Moeldoko Berpeluang Dapat SK Kemenkumham karena Dinilai Sudah Direstui Jokowi

"Bisa terobosan yang dimaksud Presiden, tetapi di komunikasi international relation itu bisa berbahaya," kata Agus dalam sebuah diskusi daring yang dikutip dari Kompas.com pada Minggu (7/3/2021).

Agus menyebut, pernyataan Jokowi itu bisa berdampak buruk lantaran saat ini Indonesia tengah meminta berbagai fasilitas dukungan terkait upaya penanganan pandemi Covid-19.

Ia khawatir ajakan presiden bakal berdampak melebar hingga ke hubungan baik Indonesia dengan berbagai negara yang sedang bekerja sama.

Baca Juga: Surati Jokowi, Pelajar Indonesia di Luar Negeri Juga Mau Divaksin

"Sekarang kalau kita bicara benci itu menurut saya agak berbahaya,” ujar Agus.

“Memang itu heroik, tetapi buat hubungan internasional ini kan kedutaan-kedutaan besar kan di sini, pasti kan mereka report ke negaranya, jadi nanti mereka pasti akan cari informasi ini. Kenapa benci, apa yang dibenci.”

Menurut Agus, sebelum menyampaikan pernyataan, Presiden Jokowi semestinya berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli komunikasi dan hubungan internasional.

Dalam situasi pandemi seperti ini, kata dia, pemerintah seharusnya lebih berhati-hati.

Baca Juga: Wacana Impor Beras Usai Presiden Jokowi Serukan Benci Produk Asing, Ini Alasannya

Karena itu, Agus mengingatkan bahwa dalam berbagai sektor saat ini Indonesia masih membutuhkan impor dari luar negeri karena kurangnya sumber daya dalam negeri.

Misalnya, mengimpor sapi dari Australia dan Argentina, lantaran sapi-sapi yang ada dalam negeri seluruhnya sudah terserap oleh industri susu, dan berbagai sektor lainnya.

"Saya khawatir perkataan benci produk itu bisa ke mana-mana," kata Agus.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta agar kampanye cinta produk-produk Indonesia terus digaungkan.

Baca Juga: TP3 Ditolak Jokowi, Amien Rais: Kami Tak Pernah Berhenti Perjuangkan Kebenaran

Bersamaan dengan itu, ia ingin agar ajakan untuk membenci produk-produk luar negeri juga disuarakan. 

"Ajakan-ajakan untuk cinta produk-produk kita sendiri, produk-produk Indonesia harus terus digaungkan, produk-produk dalam negeri. Gaungkan juga benci produk-produk dari luar negeri," kata Jokowi saat membuka rapat kerja nasional Kementerian Perdagangan 2021 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/3/2021).

Baca Juga: Mahfud MD: Sejak Era Megawati, SBY hingga Jokowi Pemerintah Tak Pernah Larang KLB

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU