> >

SBY Siap Jadi Benteng untuk Hadapi Gerakan Kudeta Partai Demokrat

Politik | 24 Februari 2021, 22:28 WIB
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memastikan dirinya tetap menjaga partai dari upaya penghancuran. (Sumber: YouTube Partai Demokrat)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memastikan dirinya tetap menjaga partai dari upaya penghancuran.

Meski tidak berada dalam kepengurusan harian, SBY tetap memamantau aktivitas partai. Termasuk mencermati gerakan kudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

SBY menyatakan sebagai kader, dirinya akan tetap menjadi benteng bagi partai. Ia juga tidak takut untuk menghadapi siapapun yang ingin mengganggu Partai Demokrat.

Baca Juga: SBY Peringatkan Berbagai Pihak yang Ingin Ambil Alih Partainya: Partai Demokrat Not For Sale!

“Saya akan tetap menjadi kader Partai Demokrat dan akan menjadi benteng dan Bhayangkara partai ini menghadapi siapapun yang menggangu, merusak, merebut dan menghancurkan partai kita. Ini sumpah saya,” ujar SBY dalam kanal YouTube Partai Demokrat, Rabu (24/2/2021).

Lebih lanjut SBY mengingatkan kepada para kader jika kudeta terjadi maka aka nada ancaman besar bagi kemajuan partai.

Menurutnya bukan hanya kepemimpinan partai yang akan diambil alih, pengurus partai di seluruh Tanah Air bakal diobrak-abrik.

Tak sampai disitu, para kader Partai Demokrat yang duduk di legislatif di tingkat pusat maupun daerah juga bakal kena imbas dengan cara pergantian antar waktu alias PAW.

Baca Juga: Herman Khaeron: Tidak Ada Alasan Mendasar untuk KLB Partai Demokrat

“PAW ini sesuai selera dan keinginan para pelaku gerakan itu,” ujar SBY.

Upaya kudeta di Partai Demokrat ini pertama kali diungkap oleh AHY dalam konferensi pers pada Senin (1/2/2021) lalu.

Saat itu AHY menyebut ada gerakan yang ingin merebut kepemimpinannya di Partai Demokrat dengan menyelenggarakan kongres luar biasa. Kemudian menjadikan Demokrat sebagai kendaraan politik pada Pemilu 2024.

Baca Juga: AHY Dapat Sinyal Selain Kudeta Hubungan SBY dan Jokowi Ingin Dipecah Belah

Demokrat menyebut gerakan itu melibatkan Moeldoko serta sejumlah kader dan mantan kader. Sejumlah nama yang mencuat yakni Marzuki Alie, Muhammad Nazaruddin dan politisi aktif Demokrat Jhoni Alen Marbun.

Moeldoko telah membantah tudingan tersebut. Ia mengaku tak punya hak untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat karena bukan bagian dari internal partai.

 

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU