> >

Sebut Korupsi di Indonesia Bak Gunung Es, Jaksa Agung: Pelaku Korupsi Itu Orang yang Pintar

Peristiwa | 18 Februari 2021, 14:17 WIB

 

Jaksa Agung Burhanuddin di podcast Deddy Corbuzier berjudul TERNYATA... OH TERNYATA!!- JAKSA AGUNG (Sumber: Tangkapan Layar YouTube Deddy Corbuzier)

 

JAKARTA, KOMPAS.TV- Jaksa Agung Burhanuddin mengatakan banyak pelaku korupsi yang hingga kini belum tersentuh. Sehingga mengakibatkan, korupsi yang terjadi di Indonesia bak gunung es.

Hal itu dikemukan Jaksa Agung Burhanuddin menanggapi kasus korupsi yang terjadi di Indonesia seperti ditanya Deddy Corbuzier dalam podcast berjudul TERNYATA... OH TERNYATA!!- JAKSA AGUNG. “Masih banyak korupsi yang mungkin bukan tidak terungkap, tapi tidak tersentuh,” kata Burhanuddin.

Burhanuddin menuturkan alasan di balik tidak tersentuhnya pelaku-pelaku korupsi di antaranya tidak adanya bukti awal yang cukup hingga kurangnya informasi. Termasuk, pelaku-pelaku korupsi dinilai Burhanuddin sebagai orang pintar.

Baca Juga: Jaksa Agung: Pimpinan Tidak Boleh Lepas Tangan Atas Kesalahan Anak Buah

“karena pelaku korupsi itu orang-orang yang pintar,” ujar Burhanuddin.

Datang sebagai tamu. Burhanuddin ditanya Deddy Corbuzier, apakah pernah ditawari menerima suap. Seperti diketahui di ruang publik, baru-baru ini ada fakta seorang jaksa bernama Pinangki Sirna Malasari terbukti menerima suap dari Djoko Tjandra.

Dalam YouTube yang diunggah Rabu, (17/2/2021), Burhanuddin mengaku pernah menerima uang suap. Uang suap itu diterima saat dirinya menangani sebuah perkara. Dalam pengakuannya, Burhanuddin tidak bisa tidur nyenyak sampai tiba waktunya putusan.

“Saya tidak bisa tidur, saya kembalikan uang itu. Sejak saat itu, saya tidak mau bermain di ranah itu,” ucap Burhanuddin.

Baca Juga: Dibilang Mirip Adam Suseno Suami Inul, Jaksa Agung: Padahal Gantengan Aku

Berangkat dari kejadian ini, Burhanuddin sebagai jaksa baru saat itu mengatakan dirinya menyampaikan kepada pimpinan hanya mau menangani perkara yang betul-betul clear.

“(Suap red) Jaman dulu kan nggak karu-karuan, kalau sekarang sudah bersih, seandainya iya pun (menerima suap -red) sembunyi-sembunyi, kalau dulu kan jaman gila lah,” ucap Burhanuddin.

Baca Juga: Kejaksaan Tangkap Buron Kasus Askrindo Markus Suryawan yang Rugikan Negara Rp 267 Miliar

Burhanuddin dalam penuturannya mengaku sikap pantang menerima suap membuat dirinya mempunyai banyak lawan. Ia menilai itu sebagai risiko yang harus dihadapi.

“Tapi inilah kehidupan, ini yang saya jalani, saya happy-happy saja, dan alhamdulillah saya jadi komisaris masih bisa senyum, masih bisa bergerak,” tuturnya.

Baca Juga: Jaksa Tuntut Irjen Napoleon 3 Tahun Penjara karena Terbukti Hapus Red Notice Djoko Tjandra

Dalam kesempatan ini, Burhanuddin juga mengaku bersyukur banyak pihak yang mengawasi institusi yang dipimpinnya. Saat ini, Kejaksaan Agung tengah melakukan penyidikan atas dugaan korupsi hingga TPPU kasus Asabri yang diduga merugikan negara Rp 23,7 triliun. Kasus ASABRI merupakan kasus korupsi dengan kerugian negara terbesar di Indonesia.

“Saya tidak main-main di sini, dan dengan segala risiko akan saya tuntaskan,” ujarnya.

Untuk memaksimalkan penanganan kasus ASABRI, kata Burhanuddin, Kejaksaan Agung saat ini melakukan penelusuran aset.

Penulis : Ninuk-Cucu-Suwanti

Sumber : Kompas TV


TERBARU