> >

Menteri ATR Akui Ikut Kena Tipu di Kasus Pengalihan Sertifikat Rumah Ibu Dino Patti Djalal

Peristiwa | 11 Februari 2021, 23:34 WIB
Penampakan rumah ibunda mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal, Zurni Hasyim Djalal, di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (10/2/2021). (Sumber: TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil mengaku ikut kena tipu dari kasus pengalihan sertifikat rumah Ibunda Dino Patti Djalal.

Sofyan menjelaskan dari segi hukum tanah atau administrasi hukum tanah, semua persyaratan peralihan sertifikat tanah milik orang tua Dino Patti Djalal kepada orang lain telah memenuhi syarat.

Di antaranya melampirkan akta jual beli tanah, dan ada pengecekan ke kantor BPN. Namun permasalahannya, BPN tidak mengetahui apabila akta jual beli itu palsu atau dilakukan oleh orang yang tidak berhak.

Baca Juga: Modus Mafia Tanah Kuasai Rumah Ibunda Dino Patti Djalal, Berawal Pura-pura Membeli

Tak hanya itu, KTP yang dilampirkan ke BPN merupakan KTP lama. bukan KTP elektronik.

Di sisi lain, BPN tidak bisa mendeteksinya atau membuktikan apakah KTP tersebut bukan dari KTP yang sebenarnya.

“Menurut berita yang kita dengar terjadi pemalsuan KTP. Jadi kalau misalnya ada statement pak Dino bahwa orang tua beliau tidak pernah ke BPN, memang betul. Tapi surat-surat yang disampaikan ke BPN, BPN tidak bisa mengatakan atau membuktikan bahwa itu bukan dari KTP yang sebenarnya," ujar Sofyan Djalil saat konferensi pers virtual, Kamis (11/02/2021).

Lebih lanjut, Sofyan memastikan kasus ini menjadi evaluasi BPN. Pihaknya akan menggunakan sistem elektronik untuk meminimalisir kasus penggelapan, pemalsuan dokumen sertifikat tanah.

Baca Juga: Sertifikat Tanah akan Berubah Jadi Dokumen Elektronik, Kementerian ATR/BPN: Efektif Cegah Pemalsuan

Saat ini Kementerian ATR/BPN membuat program sertifikasi tanah elektronik. Sertifikat tanah yang dimiliki masyarakat akan dicadangkan dengan bentuk digital.

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU