> >

Riuh, Kicauan Staf Ahli Menkominfo soal Susi Pudjiastuti dan Warganet

Peristiwa | 5 Februari 2021, 10:56 WIB
Twiit Staf Ahli Menkominfo Henry Subiakto dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (sumber: twitter susipudjiastuti)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Henry Subiakto ramai jadi perbincangan di jagad twitter. Pasalnya Guru Besar Komunikasi ini awalnya mencuit sosok yang tidak tamat tapi punya jabatan melambung.

"Ada tokoh yg sekolah gak tamat, tp jabatannya melambung, dan perusahaanya untung. Kemarin jabatannya diganti orang yg kebijakannya gak nyambung, tambah perusahaan miliknya lg buntung. Logislah lalu bermanuver politik, siapa tahu 2022/2024 kembali beruntung," demikian cuitan Henry, Kamis (4/2/2021).

Sontak, cuitan ini ramai mendapatkan respon beragam. Meski cuitan tersebut tidak menyebut nama, namun para warganet mengaitkan dengan mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti.

Para warganet pun  mempertanyakan dan menyayangkan cuitan tersebut, dikaitkan dengan posisi Henri sebagai seorang profesor. Mereka mengingatkan di kolom komentar. 

Baca Juga: Guru Besar Unair: Pendapat Seseorang Tidak Bisa Dipidana - ROSI

Misalnya, akun NMoekijat yang menulis, "Prof.,  Bukankah ilmu bisa didapat dimana, kapan dan darimana saja tanpa batas. Sedangkan pengalaman itu adl praktek yg sebenarnya dari ilmu yg diperoleh. Bbrp petaniku nda sekolah tinggi, ttp memiliki pesantren & usaha yg besar. Mereka menerapkan: mendahulukam Adab baru Ilmu, "tulisnya.

Ada pula akun muhammadnursad6 yang mengingatkan agar jangan menyerang orang baik, tapi koruptor dibiarkan.   

"Kita hanya punya beberapa orang baik yg saat ini masih komsisten,disisi lain bekeliaran dengan telanjang depan mata kita para politisi busuk & korup...sayangnya,kita justru memilih menyerang sebagian orang baik & diam pada perilaku korup.jangan jadi ilmuwan & akademisi murahan.  

Sementara akun bheryll13devan menuliskan, "Sekarang banyak banget orang punya gelar dobel-dobel, jangan bangga dulu karena punya nama doang, profesor lah apapun lah, bangga itu kalau punya kontribusi yang bagus dan prestasi. Mudah jaman sekarang buat dapat nama beli pakai uang juga bisa dicetak embel-embelnya".

Baca Juga: Alasan Susi Pudjiastuti Ajak Netizen Unfollow Abu Janda, Terkait Cuitan Islam Arogan

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU