> >

Kisah Pilu Perawat Covid-19: Saksi Suami Istri Terpisah Maut, Tekanan Mental Saban Hari

Peristiwa | 26 Januari 2021, 06:25 WIB
Seorang nakes berjalan di ruang isolasi pasien Covid-19 di RSUD Kota Bogor. Indonesia saat ini kekurangan nakes karena kelelahan dan terpapar Covid-19. Menkes Budi Gunadi mengatakan sedang mengantisipasi hal itu. (Sumber: Kompas/Kristianto Purnomo)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tenaga kesehatan sepertinya punya peran ganda saat bertugas, sejak masa pandemi Covid-19 melanda Tanah Air, Maret 2020 lalu. Selain berjibaku melakukan tindakan medis, mereka juga harus menjadi saksi dari kisah-kisah pilu para pasien yang mengalami kehilangan.

Beban kerja yang sangat tinggi dan sangat teknis, ditambah tekanan psikis karena bertubi-tubi dihadapkan pada kenestapaan keluarga yang ditinggal mati korban Covid-19 memunculkan kebutuhan untuk perawatan dan konseling bagi tenaga kesehatan.

Sebab, virus ini membuat para penyintasnya berjuang menguatkan diri sendiri dalam menghadapi duka dan kesedihan, serta tenaga kesehatan yang berjuang mempertahankan nyawa mereka yang terjangkit juga membutuhkan kekuatan dan sandaran untuk ketenangan, karena bertubi-tubi tekanan yang mereka hadapi saban hari.

Baca Juga: Menkes: Stres Saya, 11 Persen Tenaga Kesehatan Gagal Divaksin Gara-Gara Darah Tinggi

Itulah yang dirasakan Desca Tarigan, salah satu perawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, seperti dilaporkan Ira Gita Natalia dari Kompas.com

Desca yang sebelumnya perawat anak, tiba-tiba harus bertugas menangani pasien Covid-19 dengan kategori sedang dan berat.

Kepada Kompas.com, Desca mengungkapkan hal terberat yang dia rasakan selama menangani pasien-pasien tersebut. "Paling sedih tuh kalau lihat pasien lagi butuh semangat tapi enggak ada siapa-siapa," kata Desca saat dihubungi Kompas.com, Senin (25/1/2021).

"Mau enggak mau ya kita sebagai tim medis selain kita kasih tindakan medis dan kasih semangat juga ke dia," sambungnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Ungkap Vaksinasi Nakes Kurang Memuaskan, Ini Penyebabnya

Desca bercerita, saat awal masa pandemi, ia pernah menangani sepasang suami istri yang terjangkit virus corona. Saat itu, satu minggu setelah sang istri dinyatakan positif Covid-9, suaminya tiba-tiba masuk rumah sakit dalam kondisi kritis.

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU